Padangpriaman (ANTARA) - Sebanyak 50 perantau Minang yang selama ini bermukim di Wamena, Papua, akhirnya mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, pada Kamis malam, sekitar pukul 20.40 WIB. Mereka pulang ke kampung halaman sementara untuk menghindari konflik di Wamena.
Kedatangan para perantau tersebut tampak ditunggu oleh sejumlah keluarga serta kerabat di pintu kedatangan domestik.
"Saya menunggu bapak, ibu, dan adik yang datang malam ini," kata salah seorang anggota keluarga yang menunggu Kesy Triwahyuni (22).
Orang tua laki-lakinya adalah Jafri (60), ibu Emriani (52), dan adiknya Luki Hakim (14).
Sekitar pukul pukul 20.40 WIB akhirnya yang ditunggu datang bersama para rombongan.
"Saya sudah di Papua sejak tahun 2000, dan terakhir pulang sekitar lima tahun lalu," kata Jafri.
Ia memilih pulang ke kampung halaman di Bayang, Pesisir Selatan Sumbar, untuk mengamankan diri sementara waktu.
"Di kampung dulu sampai situasi aman, kalau rencana balik lagi ke Wamena ada," katanya.
Suasana haru tampak menyambut kedatangan para perantau yang terbang dari Jakarta sekitar pukul 18.00 WIB tersebut, sebahagian besar berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Kedatangan para perantau itu juga disambut langsung oleh Kepala Biro Bintal dan Kesra Sumbar Syaifullah.
Pemerintahan provinsi juga menyediakan kendaraan bagi perantau untuk pulang dari bandara menuju Pesisir Selatan.
Pada pukul 22.15 WIB rombongan sudah bertolak menggunakan meninggalkan BIM.
Kedatangan para perantau tersebut tampak ditunggu oleh sejumlah keluarga serta kerabat di pintu kedatangan domestik.
"Saya menunggu bapak, ibu, dan adik yang datang malam ini," kata salah seorang anggota keluarga yang menunggu Kesy Triwahyuni (22).
Orang tua laki-lakinya adalah Jafri (60), ibu Emriani (52), dan adiknya Luki Hakim (14).
Sekitar pukul pukul 20.40 WIB akhirnya yang ditunggu datang bersama para rombongan.
"Saya sudah di Papua sejak tahun 2000, dan terakhir pulang sekitar lima tahun lalu," kata Jafri.
Ia memilih pulang ke kampung halaman di Bayang, Pesisir Selatan Sumbar, untuk mengamankan diri sementara waktu.
"Di kampung dulu sampai situasi aman, kalau rencana balik lagi ke Wamena ada," katanya.
Suasana haru tampak menyambut kedatangan para perantau yang terbang dari Jakarta sekitar pukul 18.00 WIB tersebut, sebahagian besar berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan.
Kedatangan para perantau itu juga disambut langsung oleh Kepala Biro Bintal dan Kesra Sumbar Syaifullah.
Pemerintahan provinsi juga menyediakan kendaraan bagi perantau untuk pulang dari bandara menuju Pesisir Selatan.
Pada pukul 22.15 WIB rombongan sudah bertolak menggunakan meninggalkan BIM.