​​​​​​​Arosuka, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menggelar seminar nasional statistik guna membantu aparat pemerintah setempat menyajikan data yang bermutu dan berkualitas.

"Dengan data yang baik, tersusun, akan memudahkan kita meningkatkan kinerja dan pelayanan sehingga tercapai target yang diharapkan," kata Bupati Solok, Gusmal di Arosuka, Senin.

Gusmal menyebutkan data yang terstruktur dan berkualitas akan memudahkan kinerja Aparatur Sipil Negara dalam menyusun program kerja dan mengetahui serta mengevaluasi program kerja yang tidak terlaksana.

Menurutnya, data juga diperlukan untuk perekonomian masyarakat agar meningkat dengan meningkatkan daya produksi di berbagai sektor.

"Melalui seminar ini kita ciptakan berbagai strategi untuk pembangunan perekonomian masyarakat dan daerah," ujarnya.

Tantangan BPS sekarang ialah menyediakan data berkualitas, bukan hanya dari sensus, survei, dan data administrasi, tetapi juga memikirkan bagaimana manfaat big data yang luar biasa untuk membangun satu data Indonesia.

Gusmal meminta Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kabupaten Solok dan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat dapat menjalin kerjasama yang lebih baik dan maksimal.

"Jangan sampai ada perbedaan data antara BPS dengan instansi terkait, sebab itu akan membingungkan masyarakat yang membutuhkan data," ujarnya.

Ia berharap lelaksanaan portal satu data tahun ini terintegrasi antara BPS dengan Pemkab Solok.

Pemerintah juga siap memberikan dukungan terhadap Sensus Penduduk 2020, untuk itu  diperlukan peran aktif dan kerjasama masyarakat untuk memperbaharui data secara online.

Sementara Kepala BPS Kabupaten Solok, Chardiman mengatakan terima kasih Pemerintah Kabupaten Solok berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Hari Statistik Nasional yang dilatarbelakangi oleh UU No. 7 Tahun 1960 tentang Statistik sebagai pengganti Statistiek Ordinantic 1934.

Ia berharap seminar statistik ini semakin membuat ASN dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) semakin paham dan terus membenahi cara mengumpulkan dan menyimpan data.

Untuk sensus penduduk pada 2020 BPS akan menggunakan metode kombinasi, dimana BPS akan memakai data adminduk sebagai basis data dasar dan dilakukan pemutakhiran data penduduk tersebut melalui 2 tahap.

Tahap pertama menggunakan sistem CAWI (Computer Aedid Web Interviewing) dan selanjutnya sistem PAPI (Paper and Pencil Personal Interviewing).

Narasumber seminar dari Badan Pusat Statistik Sumbar Dr. Ir. Sukardi, M.Si dan Narasumber dari BI Padang Gunawan Wicaksono, Ph.D. 

Pewarta : Tri Asmaini
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024