Jayapura, (ANTARA) - Sebanyak 47 warga sipil yang diduga pendulang di pedalaman antara Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat dan Kab.Boven Digul berhasil dievakuasi ke Tanah Merah, ibukota Kabupaten Boven Digul.
Dari 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat (perahu motor panjang), tiga orang diantaranya harus dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka luka yang dideritanya.
Baca juga: Papua Terkini - Jaga kamtibmas, Bupati Jayawijaya panggil 40 kepala distrik
Baca juga: Papua Terkini - Usai diperiksa polisi, tersangka ujaran rasialisme meminta maaf
Kapolres Boven Digul, AKBP Samsul Rizal kepada Antara, Selasa, mengakui, adanya warga yang dievakuasi dari pedalaman yang berbatasan dengan kabupaten lainnya.
Memang benar ada 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat, tiga diantaranya dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka-luka yang dideritanya. Luka-luka yang dialami warga sipil itu diduga akibat terkena sabetan senjata tajam, kata Hadi yang dihubungi dari Jayapura melalui telepon selular seraya mengaku belum bisa memintai keterangannya karena anggota masih mendata mereka.
“Bisa saja mereka itu bagian dari pendulang yang sebelumnya sempat dilaporkan dianiaya hingga meninggal di pedalaman Yahukimo, namun untuk memastikannya masih menunggu laporan anggota,” aku AKBP Rizal. Dijelaskan, dari keterangan awal ada yang mengaku pedagang dan dari 47 orang, dua diantaranya perempuan. Pendataan terhadap ke 47 orang masih terus dilakukan, dan dari keterangan awal mereka melarikan diri dari lokasi yang berada di perbatasan Kabupaten Yahukimo, Asmat dan Kab.Pegunungan Bintang ke Ukowi dan lanjut ke Phoo yang kemudian dievakuasi ke Tanah Merah.
Baca juga: Polisi tahan dua tersangka kasus asrama mahasiswa Papua di Surabaya
Baca juga: Ini saran buya Syafii Ma'arif menghadapi persoalan Papua
Ke 47 warga sipil itu tiba sekitar pukul 11.00 wit dan dari laporan mereka menyatakan rekan-rekannya saat ini sedang berupaya menyelamatkan diri, namun belum dipastikan siapa yang menyerang warga tersebut, kata AKBP Rizal. (*)
Dari 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat (perahu motor panjang), tiga orang diantaranya harus dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka luka yang dideritanya.
Baca juga: Papua Terkini - Jaga kamtibmas, Bupati Jayawijaya panggil 40 kepala distrik
Baca juga: Papua Terkini - Usai diperiksa polisi, tersangka ujaran rasialisme meminta maaf
Kapolres Boven Digul, AKBP Samsul Rizal kepada Antara, Selasa, mengakui, adanya warga yang dievakuasi dari pedalaman yang berbatasan dengan kabupaten lainnya.
Memang benar ada 47 orang yang dievakuasi dengan menggunakan long boat, tiga diantaranya dirawat di RSUD Tanah Merah akibat luka-luka yang dideritanya. Luka-luka yang dialami warga sipil itu diduga akibat terkena sabetan senjata tajam, kata Hadi yang dihubungi dari Jayapura melalui telepon selular seraya mengaku belum bisa memintai keterangannya karena anggota masih mendata mereka.
“Bisa saja mereka itu bagian dari pendulang yang sebelumnya sempat dilaporkan dianiaya hingga meninggal di pedalaman Yahukimo, namun untuk memastikannya masih menunggu laporan anggota,” aku AKBP Rizal. Dijelaskan, dari keterangan awal ada yang mengaku pedagang dan dari 47 orang, dua diantaranya perempuan. Pendataan terhadap ke 47 orang masih terus dilakukan, dan dari keterangan awal mereka melarikan diri dari lokasi yang berada di perbatasan Kabupaten Yahukimo, Asmat dan Kab.Pegunungan Bintang ke Ukowi dan lanjut ke Phoo yang kemudian dievakuasi ke Tanah Merah.
Baca juga: Polisi tahan dua tersangka kasus asrama mahasiswa Papua di Surabaya
Baca juga: Ini saran buya Syafii Ma'arif menghadapi persoalan Papua
Ke 47 warga sipil itu tiba sekitar pukul 11.00 wit dan dari laporan mereka menyatakan rekan-rekannya saat ini sedang berupaya menyelamatkan diri, namun belum dipastikan siapa yang menyerang warga tersebut, kata AKBP Rizal. (*)