Jakarta (ANTARA) - Ketua Masyarakat Adat Papua Lenis Kogoya mengatakan dirinya telah meminta seluruh kepala adat di Papua untuk ikut aktif meredam situasi di Manokwari, Papua Barat, agar tidak menyebar ke daerah lain.
"Saya sudah kasih tahu kepala adat provinsi, di tingkat kabupaten, sudah jalan hingga ke kampung-kampung, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Lenis dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Lenis yang juga merupakan Staf Khusus Presiden untuk Papua mengatakan dirinya juga telah berbicara dengan para tokoh agama untuk dapat ikut meredam situasi di Papua Barat.
Lenis meminta seluruh tokoh adat dan tokoh agama untuk menegaskan kepada masyarakat agar tidak ada yang membawa senjata tajam, dan tidak merusak fasilitas umum.
Dia juga meminta aparat keamanan tidak bersikap represif dalam menangani peristiwa di Papua Barat.
Dia menyesalkan adanya peristiwa pembakaran Gedung DPRD di Manokwari. "Pembakaran seperti itu sama halnya membakar rumah sendiri sehingga tidak boleh terjadi lagi," katanya.
Dia meyakini keterlibatan seluruh kepala adat dan tokoh agama dapat segera mengakhiri kemarahan masyarakat.
"Saya sudah kasih tahu kepala adat provinsi, di tingkat kabupaten, sudah jalan hingga ke kampung-kampung, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Lenis dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Lenis yang juga merupakan Staf Khusus Presiden untuk Papua mengatakan dirinya juga telah berbicara dengan para tokoh agama untuk dapat ikut meredam situasi di Papua Barat.
Lenis meminta seluruh tokoh adat dan tokoh agama untuk menegaskan kepada masyarakat agar tidak ada yang membawa senjata tajam, dan tidak merusak fasilitas umum.
Dia juga meminta aparat keamanan tidak bersikap represif dalam menangani peristiwa di Papua Barat.
Dia menyesalkan adanya peristiwa pembakaran Gedung DPRD di Manokwari. "Pembakaran seperti itu sama halnya membakar rumah sendiri sehingga tidak boleh terjadi lagi," katanya.
Dia meyakini keterlibatan seluruh kepala adat dan tokoh agama dapat segera mengakhiri kemarahan masyarakat.