Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat menyediakan lahan seluas satu hektare di kawasan Islamic Center untuk membangun Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK).
Lahan yang disediakan itu dihibahkan kepada Kantor Kementerian Agama setempat ditandai dengan penandatanganan akta hibah tanah di Padang Panjang, Rabu.
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan hibah lahan untuk MAPK itu diharapkan menguatkan posisi Padang Panjang sebagai kota pendidikan dengan julukan Serambi Mekah.
"Lahan untuk pembangunan MAPK ini bagian dari upaya untuk memajukan pendidikan di Padang Panjang. Kami harap di masa mendatang akan banyak melahirkan ulama muda yang menyiarkan Islam dan menguasai beberapa bahasa," katanya.
Kepala Kantor Kemenag Padang Panjang Gusman Piliang mengatakan di Indonesia saat ini sudah ada 10 MAPK dan salah satunya di Padang Panjang yaitu di MAN 2 Padang Panjang.
Program pendidikan yang dijalankan di pendidikan formal nonpesantren itu yakni tafaqquh fiddin atau pendalaman ilmu agama, 70 persen pelajaran berupa pelajaran agama.
Di samping itu peserta didik dituntut menguasai tujuh kecakapan yaitu berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah, bekerja sama dan kemampuan memimpin, tangkas dan mampu beradaptasi, berinisiatif dan kewirausahaan, komunikatif, mengakses dan menganalisa informasi serta rasa ingin tahu dan imajinasi.
"Pembangunan MAPK di kawasan Islamic Center kami rasa akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat karena memperkuat eksistensi sebagai kota Serambi Mekah," katanya.
Lahan yang disediakan itu dihibahkan kepada Kantor Kementerian Agama setempat ditandai dengan penandatanganan akta hibah tanah di Padang Panjang, Rabu.
Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran mengatakan hibah lahan untuk MAPK itu diharapkan menguatkan posisi Padang Panjang sebagai kota pendidikan dengan julukan Serambi Mekah.
"Lahan untuk pembangunan MAPK ini bagian dari upaya untuk memajukan pendidikan di Padang Panjang. Kami harap di masa mendatang akan banyak melahirkan ulama muda yang menyiarkan Islam dan menguasai beberapa bahasa," katanya.
Kepala Kantor Kemenag Padang Panjang Gusman Piliang mengatakan di Indonesia saat ini sudah ada 10 MAPK dan salah satunya di Padang Panjang yaitu di MAN 2 Padang Panjang.
Program pendidikan yang dijalankan di pendidikan formal nonpesantren itu yakni tafaqquh fiddin atau pendalaman ilmu agama, 70 persen pelajaran berupa pelajaran agama.
Di samping itu peserta didik dituntut menguasai tujuh kecakapan yaitu berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah, bekerja sama dan kemampuan memimpin, tangkas dan mampu beradaptasi, berinisiatif dan kewirausahaan, komunikatif, mengakses dan menganalisa informasi serta rasa ingin tahu dan imajinasi.
"Pembangunan MAPK di kawasan Islamic Center kami rasa akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat karena memperkuat eksistensi sebagai kota Serambi Mekah," katanya.