Pulau Punjung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, menyiapkan Festival Pamalayu yang digelar dalam rangka menjaga eksistensi budaya leluhur agar tetap terjaga di tengah masyarakat.
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di Pulau Punjung, Sabtu, mengatakan festival tersebut rencananya akan digelar Agustus 2019.
Ia mengatakan Festival Pamalayu yang pertama kalinya digelar akan diisi dengan pantas seni budaya, seminar dan simposium yang materinya berkaitan dengan sejarah dan budaya di Kerajaan Swarnabhumi.
"Kemudian pameran kuliner, pameran benda klasik maupun kontemporer," katanya.
Ia menjelaskan Pamalayu lahir dari sebuah peristiwa yang diperkirakan terjadi pada abad 12 Masehi saat itu rombongan bangsawan dari Kerajaan Singosari melakukan muhibah ke Swarnabhumi.
Puncak dari muhibah tersebut didirikannya patung Bhairawa di Dharmasraya yang menjadi ibukota Kerajaan Swarnabhumi saat itu, kata dia Peristiwa itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu.
"Maka dari itu kami menggagas festival Pamalayu dilaksanakan Agustus," katanya
Menurut dia sebagai daerah yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan di masa lampau perlu dilakukan upaya menjaga nilai luhur sehingga tetap eksis di masyarakat, khususnya generasi muda.
"Salah satu momentum untuk mengingat serta menggali peninggalan budaya itu adalah dengan menggelar festival Pamalayu," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga, Sutan Henri menambahkan persiapan pelaksanaan festival Pamalayu terus dimatangkan.
"Kami berharap dukungan kita bersama agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik," katanya.
Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di Pulau Punjung, Sabtu, mengatakan festival tersebut rencananya akan digelar Agustus 2019.
Ia mengatakan Festival Pamalayu yang pertama kalinya digelar akan diisi dengan pantas seni budaya, seminar dan simposium yang materinya berkaitan dengan sejarah dan budaya di Kerajaan Swarnabhumi.
"Kemudian pameran kuliner, pameran benda klasik maupun kontemporer," katanya.
Ia menjelaskan Pamalayu lahir dari sebuah peristiwa yang diperkirakan terjadi pada abad 12 Masehi saat itu rombongan bangsawan dari Kerajaan Singosari melakukan muhibah ke Swarnabhumi.
Puncak dari muhibah tersebut didirikannya patung Bhairawa di Dharmasraya yang menjadi ibukota Kerajaan Swarnabhumi saat itu, kata dia Peristiwa itu dikenal dengan ekspedisi Pamalayu.
"Maka dari itu kami menggagas festival Pamalayu dilaksanakan Agustus," katanya
Menurut dia sebagai daerah yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan di masa lampau perlu dilakukan upaya menjaga nilai luhur sehingga tetap eksis di masyarakat, khususnya generasi muda.
"Salah satu momentum untuk mengingat serta menggali peninggalan budaya itu adalah dengan menggelar festival Pamalayu," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga, Sutan Henri menambahkan persiapan pelaksanaan festival Pamalayu terus dimatangkan.
"Kami berharap dukungan kita bersama agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik," katanya.