Padang (ANTARA) - Mahasiswa harus bisa membentengi diri dari hoaks dan perilaku yang dapat menjerumuskan dirinya kepada hal negatif, salah satunya yang berasal dari media sosial.

"Benteng diri itu adalah agama. Dengan itu informasi dan perilaku negatif dari lingkungan bisa diantisipasi," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit saat sosialisasi pencegahan perbuatan maksiat bagi mahasiswa/wi perguruan tinggi di Kota Padang, Rabu.

Saat ini menurutnya persoalan sosial sering muncul dalam berbagai bentuk yang sangat melenceng dari nilai adat, budaya serta agama, seperti, narkoba, maksiat, minuman keras dan perilaku menyimpang lainnya.

Informasi palsu atau hoaks juga berseliweran di media sosial sehingga harus lebih hati-hati dalam menganalisis persoalan sosial yang kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata untuk merubahnya kepada tatanan sosial ke arah yang lebih baik.

"Untuk itu, mahasiswa juga mesti mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya tidak hanya membentengi dirinya saja," tambahnya.

Mahasiswa juga dituntut untuk berperan aktif ikut mensosialisasikan ancaman dari persoalan dan perilaku menyimpang tersebut kepada masyarakat di lingkungannya.

Ia menyebutkan mahasiswa harus memiliki pergaulan yang luas dengan masyarakat agar bisa mengemban peran tersebut.

Selain itu, kata Nasrul untuk memberantas maksiat ini perlu peran serta bersama semua elemen, baik itu pemerintah maupun masyarakat.

"Semua pihak mesti bersatu, karena untuk mencegah perilaku negatif ini tidak bisa dijalankan sendiri," ujarnya.

Turut sebagai narasumber dalam kegiatan ini Kepala Kesebangpol Sumbar, Nazwir, dan Kepala Satpol PP dan Damkar Sumbar, Dedi Prima Taulani, Ketua MUI Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar.

Pewarta : Miko Elfisha
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024