Pulau Punjung, (ANTARA) - Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyatakan kehadiran jembatan di Jorong Pulai, Nagari Sitiung yang menghubungkan antarkecamatan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat setempat.
"Jembatan ini bisa menjadi alternatif pergerakan perekonomian, karena arus transportasi akan menjadi lancar," katanya di Pulau Punjung, Rabu.
Pengerjaan proyek pembangunan bernilai Rp65 miliar itu sudah mencapai 33 persen. Ia meminta pihak rekanan selaku kontraktor Jembatan di Jorong Pulai Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Ia mengatakan dana sebesar Rp65 miliar bersumber dari pemerintah pusat yang merupakan janji Presiden Jokowi setelah melihat kondisi jembatan pulai dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Dharmasraya pada 2018.
Menurut dia kondisi jembatan Pulai saat ini menimbulkan dampak luar biasa terhadap akses lalu lintas masyarakat, sebelumnya kondisi jembatan rusak karena telah berusia 40 tahun.
"Itulah sebabnya pemerintah pusat mengucurkan dana untuk membangun Jembatan Pulai yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat, dengan jembatan baru masyarakat tidak perlu cemas tiba-tiba putus dan rusak," katanya.
Selain penghubung kecamatan, kata dia Jembatan yang membentang sepanjang 200 meter di atas Sungai Batang Hari itu juga menjadi akses alternatif menuju Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Pekerjaan proyek dikerjakan dengan sistem tahun jamak, direncanakan pengerjaannya baru akan rampung pada 2020.
Ia menambahkan pembangunan jembatan baru rangka baja diharapkan pengerjaannya berjalan sesuai rencana dan mendapat dukungan dari masyarakat. (*)
"Jembatan ini bisa menjadi alternatif pergerakan perekonomian, karena arus transportasi akan menjadi lancar," katanya di Pulau Punjung, Rabu.
Pengerjaan proyek pembangunan bernilai Rp65 miliar itu sudah mencapai 33 persen. Ia meminta pihak rekanan selaku kontraktor Jembatan di Jorong Pulai Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Ia mengatakan dana sebesar Rp65 miliar bersumber dari pemerintah pusat yang merupakan janji Presiden Jokowi setelah melihat kondisi jembatan pulai dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Dharmasraya pada 2018.
Menurut dia kondisi jembatan Pulai saat ini menimbulkan dampak luar biasa terhadap akses lalu lintas masyarakat, sebelumnya kondisi jembatan rusak karena telah berusia 40 tahun.
"Itulah sebabnya pemerintah pusat mengucurkan dana untuk membangun Jembatan Pulai yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat, dengan jembatan baru masyarakat tidak perlu cemas tiba-tiba putus dan rusak," katanya.
Selain penghubung kecamatan, kata dia Jembatan yang membentang sepanjang 200 meter di atas Sungai Batang Hari itu juga menjadi akses alternatif menuju Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
Pekerjaan proyek dikerjakan dengan sistem tahun jamak, direncanakan pengerjaannya baru akan rampung pada 2020.
Ia menambahkan pembangunan jembatan baru rangka baja diharapkan pengerjaannya berjalan sesuai rencana dan mendapat dukungan dari masyarakat. (*)