Padang (ANTARA) - “Work Must Feels Like Home” kutipan bahasa Inggris tersebut nampak sama dengan kutipan motivasi lainnya, namun tidak bagi Branch Manager ACC Padang Septian Dwijayanto karena dengan kata-kata itulah dirinya berkarya dalam sembilan tahun karirnya di perusahaan leasing terbesar di Indonesia tersebut.
Menurutnya kata-kata itu benar-benar dipraktikkan ketika dirinya menjadi Branch Manager ACC baik di Kota Bukittinggi, Karawang, Palembang maupun di Kota Padang. Pria kelahiran Jakarta 16 September 1987 memiliki karir yang cemerlang, sejak bergabung dengan ACC pada 2010 hingga saat ini telah menduduki jabatan sebagai Branch Manager di empat kota.
Dirinya mengungkapkan dulunya ketika memulai karir dari bawah, Septian muda takut datang ke kantor karena tekanan pekerjaan dan atasan yang galak sehingga dirinya tidak betah berada di kantor. Dan hal itu yang diubah dengan cara mengubah suasana kantor lebih nyaman dan merangkul semua karyawan ketika menjadi pimpinan.
Ilustrasi-Branch Manager ACC Padang Septian Dwijayanto bersama rekan-rekan. (Ist)
“Tekanan pekerjaan pasti ada, namun jika suasana kantor sudah seperti rumah tentu karyawan lebih nyaman dan dapat berkonsentrasi bekerja. Di kantor kita sediakan playstation 4 yang dapat digunakan karyawan, mendesain ruangan kantor menjadi lebih sedap dipandang dengan kata-kata kutipan serta memasang ornamen yang dapat membangkitkan semangat bekerja,” kata dia.
Meski demikian, Septian mengaku sebagai orang yang tegas kepada karyawan dan itu bagian rasa cintanya kepada karyawan dan perusahaan ini. Ia meyakini setiap orang yang bergabung dengan perusahaan ACC memiliki bakat dan kemampuan di atas rata-rata dan tugasnya adalah mengembangkan kompetensi mereka.
“Some people say i love you with many different ways dan melalui cara ini dirinya mengembangkan potensi yang dimiliki karyawannya. ACC merupakan perusahaan yang mampu menghasilkan pemimpin cemerlang dan mengoptimalkan bakat yang dimiliki karyawan” katanya.
Septian yang saat ini baru berumur 32 tahun memiliki jenjang karir yang cemerlang, di usia yang masih muda ia telah dipercaya menduduki posisi kepala cabang. Ia menceritakan saat dirinya ketika tes wawancara dengan bapak Handoko, dirinya dihadapkan dengan dua pilihan yakni memilih bekerja di ACC atau salah satu perusahaan telekomunikasi.
Ilustrasi-Branch Manager ACC Padang Septian Dwijayanto bersama rekan-rekan. (Ist)
“Bapak tersebut menyarankan untuk menolak perusahaan telekomunikasi dan memilih bekerja di ACC karena menurut dia ACC merupakan tempat terbaik bagi generasi muda untuk mengembangkan karir mereka dan saya membuktikannya sekarang,” kata dia.
Ia mengatakan jalan karirnya tentu mengalami berbagai ujian, salah satunya adalah ketika baru beberapa bulan bergabung dengan ACC dan ditempatkan di Surabaya. Saat itu orang tua laki-lakinya Tambagus Murdanu meninggal dunia.
Pada saat itu Septian yang berada di Kota Surabaya dihubungi oleh keluarga dan diminta pulang. Ibunya Tanti Kusmayanti beserta kakaknya bercerita kepadanya sebelum ayahnya berpulang, sang ayah menanyai Septian. “Dimana adek (septian anak bungsu dari dua bersaudara),” kata ibunya menirukan kata-kata ayahnya sebelum berpulang.
Peristiwa tersebut benar-benar membekas dalam hatinya dan menjadikan titik balik bagi dirinya untuk mengambil tanggungjawab menjadi tulang punggung keluarga mencari nafkah bagi keluarga.
Ilustrasi-Branch Manager ACC Padang Septian Dwijayanto bersama rekan-rekan. (Ist)
Bekerja sebagai sales di ACC tentu bukan perkara mudah bagi Septian muda karena pria lulusan IT Telkom Bandung jurusan Elektro Telekomunikasi merupakan seorang yang tertutup dan kaku dalam berkomunikasi, namun tekad kuat yang ada dalam dirinya membuat dia berfikir untuk memperbaiki kelemahannya.
Dirinya mengenang saat lulus dari IT Telkom, ia mengambil jalan yang berbeda dari teman-temannya yang bekerja sesuai dengan bidang mereka, sementara dirinya memilih bekerja di dunia finance.
Ketika baru bergabung dengan ACC dirinya ingin bekerja di bidang operasional dibandingkan bidang marketing, namun hasil tes psikotes mengatakan dia lebih cocok bekerja di bidang marketing daripada operasional.
Ilustrasi-Branch Manager ACC Padang Septian Dwijayanto bersama rekan-rekan. (Ist)
Ia memulai dengan rajin membaca koran untuk menambah wawasan, menonton televisi serta mencari informasi terbaru di berbagai bidang baik olahraga, politik, hiburan dan lainnya. Menurut dia dengan modal tersebut ia lebih berani berkomunikasi dengan berbagai kalangan.
Setelah dinyatakan diterima sebagai karyawan pria campuran jawa dan sunda ini ditetapkan di bidang marketing. Lambat laun, dia pun menjalani proses tersebut.
Resmi bergabung di ACC, Septian ditempatkan di Kota Padang sebagai Sales Head dan pada 2011, Septian direkomendasikan sebagai Branch Manager ACC Bukittinggi dan dari sanalah prestasinya melonjak.
"Saat saya di Bukittinggi penjualan naik dua kali lipat. Saya kemudian direkomendasikan ke Karawang," ujar Septian.
Di Karawang, Septian menjabat selama dua tahun sebagai Branch Manager dengan penjualannya yang terbilang naik hingga dua kali lipat. Setelah itu dirinya direkomendasi menjadi Branch Manager di Palembang.
Ilustrasi-Branch Manager ACC Padang Septian Dwijayanto. (Ist)
Di Palembang pun, Septian juga menorehkan prestasi untuk perusahaan yang dipimpinnya. Cukup setahun, Septian kembali ke Padang. Bedanya dulu dia memulai tahun 2010 di padang sebagai sales head, kini dia menjadi branch manager.
Menurutnya kata-kata itu benar-benar dipraktikkan ketika dirinya menjadi Branch Manager ACC baik di Kota Bukittinggi, Karawang, Palembang maupun di Kota Padang. Pria kelahiran Jakarta 16 September 1987 memiliki karir yang cemerlang, sejak bergabung dengan ACC pada 2010 hingga saat ini telah menduduki jabatan sebagai Branch Manager di empat kota.
Dirinya mengungkapkan dulunya ketika memulai karir dari bawah, Septian muda takut datang ke kantor karena tekanan pekerjaan dan atasan yang galak sehingga dirinya tidak betah berada di kantor. Dan hal itu yang diubah dengan cara mengubah suasana kantor lebih nyaman dan merangkul semua karyawan ketika menjadi pimpinan.
Meski demikian, Septian mengaku sebagai orang yang tegas kepada karyawan dan itu bagian rasa cintanya kepada karyawan dan perusahaan ini. Ia meyakini setiap orang yang bergabung dengan perusahaan ACC memiliki bakat dan kemampuan di atas rata-rata dan tugasnya adalah mengembangkan kompetensi mereka.
“Some people say i love you with many different ways dan melalui cara ini dirinya mengembangkan potensi yang dimiliki karyawannya. ACC merupakan perusahaan yang mampu menghasilkan pemimpin cemerlang dan mengoptimalkan bakat yang dimiliki karyawan” katanya.
Septian yang saat ini baru berumur 32 tahun memiliki jenjang karir yang cemerlang, di usia yang masih muda ia telah dipercaya menduduki posisi kepala cabang. Ia menceritakan saat dirinya ketika tes wawancara dengan bapak Handoko, dirinya dihadapkan dengan dua pilihan yakni memilih bekerja di ACC atau salah satu perusahaan telekomunikasi.
“Bapak tersebut menyarankan untuk menolak perusahaan telekomunikasi dan memilih bekerja di ACC karena menurut dia ACC merupakan tempat terbaik bagi generasi muda untuk mengembangkan karir mereka dan saya membuktikannya sekarang,” kata dia.
Ia mengatakan jalan karirnya tentu mengalami berbagai ujian, salah satunya adalah ketika baru beberapa bulan bergabung dengan ACC dan ditempatkan di Surabaya. Saat itu orang tua laki-lakinya Tambagus Murdanu meninggal dunia.
Pada saat itu Septian yang berada di Kota Surabaya dihubungi oleh keluarga dan diminta pulang. Ibunya Tanti Kusmayanti beserta kakaknya bercerita kepadanya sebelum ayahnya berpulang, sang ayah menanyai Septian. “Dimana adek (septian anak bungsu dari dua bersaudara),” kata ibunya menirukan kata-kata ayahnya sebelum berpulang.
Peristiwa tersebut benar-benar membekas dalam hatinya dan menjadikan titik balik bagi dirinya untuk mengambil tanggungjawab menjadi tulang punggung keluarga mencari nafkah bagi keluarga.
Dirinya mengenang saat lulus dari IT Telkom, ia mengambil jalan yang berbeda dari teman-temannya yang bekerja sesuai dengan bidang mereka, sementara dirinya memilih bekerja di dunia finance.
Ketika baru bergabung dengan ACC dirinya ingin bekerja di bidang operasional dibandingkan bidang marketing, namun hasil tes psikotes mengatakan dia lebih cocok bekerja di bidang marketing daripada operasional.
Setelah dinyatakan diterima sebagai karyawan pria campuran jawa dan sunda ini ditetapkan di bidang marketing. Lambat laun, dia pun menjalani proses tersebut.
Resmi bergabung di ACC, Septian ditempatkan di Kota Padang sebagai Sales Head dan pada 2011, Septian direkomendasikan sebagai Branch Manager ACC Bukittinggi dan dari sanalah prestasinya melonjak.
"Saat saya di Bukittinggi penjualan naik dua kali lipat. Saya kemudian direkomendasikan ke Karawang," ujar Septian.
Di Karawang, Septian menjabat selama dua tahun sebagai Branch Manager dengan penjualannya yang terbilang naik hingga dua kali lipat. Setelah itu dirinya direkomendasi menjadi Branch Manager di Palembang.