Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, melakukan pembenahan dalam menghadapi penilaian Adiwiyata Mandiri pada September 2018.
Kepala SMPN 3 Lubukbasung, Rusdi di Lubukbasung, Rabu, mengatakan pembenahan itu berupa pembinaan di tiga sekolah binaan, media pembelajaran yang masih kurang dan lainnya.
Pembenahan itu berdasarkan rekomendasi dari tim Agam dan tim Sumbar saat mengunjungi SMPN 3 Lubukbasung, karena nilai masih kurang pada poin itu.
"Kita telah melakukan pembenahan beberapa bulan lalu. Dengan cara itu, kita siap untuk dinilai oleh tim Adiwiyata Mandiri," katanya.
Selain pembenahan, tambahnya, SMPN 3 Lubukbasung juga telah memiliki hutan sekolah, jumlah pohon yang ada sekolah itu sebanyak 8.736 batang dengan 214 jenis, membuat air minum siap saji untuk 998 siswa di sekolah itu sebanyak lima unit.
Saat ini air tersebut sedang diuji di laboratorium BPOM Padang terkait kandungan kimia yang ada di air tersebut.
Pembentukan air minum siap saji ini merupakan terobosan SMPN 3 Lubukbasung dalam menyediakan minuman siap saji bagi siswa dalam menghadapi penilaian Adiwiyata Mandiri.
"Ini berkat dukungan Komite Sekolah dan orang tua murid," katanya.
Dengan cara itu, pihaknya berharap SMPN 3 Lubukbasung keluar sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri.
Setelah itu akan maju pada Asean Eco School pada tahun depan.
"Ini target kita kedepan dan untuk mencapai target itu harus didukung oleh semua pihak," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMPN 3 Lubukbasung, Primadi menambahkan, pihaknya siap mendukung agar sekolah tersebut bisa keluar sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri dan melaju penilaian Asean Eco School.
Untuk mencapai itu, pihaknya akan mencarikan anggaran untuk melengkapi fasilitas yang masih kurang ke orang tua murid berdasarkan kesepakatan mereka.
"Apabila merasa keberatan, kita akan mempertimbangkan nantinya. Namun kita berharap dukungan semua pihak agar SMPN 3 Lubukbasung bisa memperoleh Adiwiyata Mandiri," katanya. (*)
Kepala SMPN 3 Lubukbasung, Rusdi di Lubukbasung, Rabu, mengatakan pembenahan itu berupa pembinaan di tiga sekolah binaan, media pembelajaran yang masih kurang dan lainnya.
Pembenahan itu berdasarkan rekomendasi dari tim Agam dan tim Sumbar saat mengunjungi SMPN 3 Lubukbasung, karena nilai masih kurang pada poin itu.
"Kita telah melakukan pembenahan beberapa bulan lalu. Dengan cara itu, kita siap untuk dinilai oleh tim Adiwiyata Mandiri," katanya.
Selain pembenahan, tambahnya, SMPN 3 Lubukbasung juga telah memiliki hutan sekolah, jumlah pohon yang ada sekolah itu sebanyak 8.736 batang dengan 214 jenis, membuat air minum siap saji untuk 998 siswa di sekolah itu sebanyak lima unit.
Saat ini air tersebut sedang diuji di laboratorium BPOM Padang terkait kandungan kimia yang ada di air tersebut.
Pembentukan air minum siap saji ini merupakan terobosan SMPN 3 Lubukbasung dalam menyediakan minuman siap saji bagi siswa dalam menghadapi penilaian Adiwiyata Mandiri.
"Ini berkat dukungan Komite Sekolah dan orang tua murid," katanya.
Dengan cara itu, pihaknya berharap SMPN 3 Lubukbasung keluar sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri.
Setelah itu akan maju pada Asean Eco School pada tahun depan.
"Ini target kita kedepan dan untuk mencapai target itu harus didukung oleh semua pihak," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komite SMPN 3 Lubukbasung, Primadi menambahkan, pihaknya siap mendukung agar sekolah tersebut bisa keluar sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri dan melaju penilaian Asean Eco School.
Untuk mencapai itu, pihaknya akan mencarikan anggaran untuk melengkapi fasilitas yang masih kurang ke orang tua murid berdasarkan kesepakatan mereka.
"Apabila merasa keberatan, kita akan mempertimbangkan nantinya. Namun kita berharap dukungan semua pihak agar SMPN 3 Lubukbasung bisa memperoleh Adiwiyata Mandiri," katanya. (*)