Padang, (Antaranews Sumbar) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatera Barat, Muhammad Sawati meminta kedua kandidat yang bertarung dalam pilkada 2018 agar memanfaatkan waktu yang diberikan pada debat terbuka dengan baik.
"Debat ketiga ini akan digelar nanti malam (21/6) sekitar pukul 20.00 WIB di Hotel Grand Inna," katanya di Padang, Kamis.
Pada debat publik terakhir tersebut, terdapat perbedaan dengan debat-debat sebelumnya, yakni pada segmen kedua dan ketika diberikan tambahan waktu satu menit.
Jika dua debat sebelumnya pada segmen tersebut diberikan waktu lima menit, maka debat kali ini menjadi enam menit. Oleh sebab itu kandidat diharapkan memanfaatkan waktu tersebut dengan baik.
"Penambahan waktu ini akan memberikan kesempatan bagi pasangan calon untuk memaparkan jawaban yang lebih rinci," ujarnya.
Debat terakhir ini difokuskan membahas agama, pendidikan dan permasalahan sosial di tengah masyarakat, kata Sawati.
Selain itu, tema lain yang juga dibahas pada debat tersebut, yakni pemberdayaan perempuan, program kependudukan, keluarga berencana, pembangunana keluarga dan pencegahan pengakit masyarakat.
"Nanti juga akan disiarkan langsung di Padang TV dan RRI Padang," jelasnya.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat Padang agar dapat menyaksikan debat terbuka itu sehingga bisa menilai kedua kandidat yang akan dicoblos pada 27 Juni 2018 itu.
"Masyarakat harus memilih dengan hati nurani, namun mereka mesti menilai calon yang akan dipilih tersebut, salah satunya melalui debat ini," ujarnya.
Debat terbuka bertujuan untuk memberikan peluang kepada ke dua kandidat untuk menyampaikan visi dan misi, serta program-program kepada masyarakat dalam memimpin Kota Padang ke depan, ujar dia.
"Dengan adanya debat ini, kami berharap visi dan misi calon kepala daerah sampai kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu siapa yang akan mereka pilih," katanya. (*)
"Debat ketiga ini akan digelar nanti malam (21/6) sekitar pukul 20.00 WIB di Hotel Grand Inna," katanya di Padang, Kamis.
Pada debat publik terakhir tersebut, terdapat perbedaan dengan debat-debat sebelumnya, yakni pada segmen kedua dan ketika diberikan tambahan waktu satu menit.
Jika dua debat sebelumnya pada segmen tersebut diberikan waktu lima menit, maka debat kali ini menjadi enam menit. Oleh sebab itu kandidat diharapkan memanfaatkan waktu tersebut dengan baik.
"Penambahan waktu ini akan memberikan kesempatan bagi pasangan calon untuk memaparkan jawaban yang lebih rinci," ujarnya.
Debat terakhir ini difokuskan membahas agama, pendidikan dan permasalahan sosial di tengah masyarakat, kata Sawati.
Selain itu, tema lain yang juga dibahas pada debat tersebut, yakni pemberdayaan perempuan, program kependudukan, keluarga berencana, pembangunana keluarga dan pencegahan pengakit masyarakat.
"Nanti juga akan disiarkan langsung di Padang TV dan RRI Padang," jelasnya.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat Padang agar dapat menyaksikan debat terbuka itu sehingga bisa menilai kedua kandidat yang akan dicoblos pada 27 Juni 2018 itu.
"Masyarakat harus memilih dengan hati nurani, namun mereka mesti menilai calon yang akan dipilih tersebut, salah satunya melalui debat ini," ujarnya.
Debat terbuka bertujuan untuk memberikan peluang kepada ke dua kandidat untuk menyampaikan visi dan misi, serta program-program kepada masyarakat dalam memimpin Kota Padang ke depan, ujar dia.
"Dengan adanya debat ini, kami berharap visi dan misi calon kepala daerah sampai kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu siapa yang akan mereka pilih," katanya. (*)