Padang, (Antaranews Sumbar) - Kemenristekdikti RI menggelar bimbingan teknis pertama tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) atau proses kesetaraan pendidikan tinggi 2018 di Padang, Rabu.

"Peraturannya telah ada sejak 2016 lalu namun peminatnya jarang, dengan bimtek ini dosen atau kampus dapat memahami tentang RPL tersebut," kata Koordinator Kopertis X Prof Herri di Padang.

Menurutnya RPL penting bagi kampus dengan sumber daya pengajar minim kualifikasi minimum magister namun kaya pada pengalaman dan prestasi selama mengabdi di kampus.

Dengan adanya RPL dosen yang berpendidikan S1 atau Diploma dapat disetarakan menjadi S2 sesuai kemampuan, kinerja dan capaian prestasi selama mengabdi.

Dari Permen 26 tahun 2016 RPL menjadi salah satu program unggulan Kemenristekdikti dalam meningkatkan mutu atau kualitas dosen di perguruan tinggi secara berjenjang.

Sejauh ini dari 10.000 dosen yang ada di Kopertis X belum ada satu orang pun yang mengajukan pemenuhan RPL tersebut.

Dengan adanya bimtek yang dilaksanakan secara terbuka khusus pendidikan tinggi tersebut, dosen akan dimudahkan dalam pengajuan termasuk memahami persyaratan yang ada.

Pada RPL kali ini memang tidak semua keilmuan yang dibuka, hanya beberapa di antaranya bidang kesehatan, dan kesenian, kemaritiman.

Hanya saja catatannya dosen yang diajukan harus memenuhi persyaratan salah satunya rekomendasi senat dan bukti prestasi yang telah diraih.

Kasubdit Pengakuan dan Kualifikasi Dirjen Pembelajaran dan Mahasiswa Kemenristekdikti Dharnita Chandra mengatakan RPL terdapat dua tipe yakni A dan B.

RPL khusus untuk dosen ada pada tipe B dengan beberapa persyaratan tertentu untuk pengusulan nama.

Beberapa di antaranya Dosen berasal dari perguruan tinggi yang kurang pendidikan  S2, nama yang diajukan telah disetujui oleh tim RPL di masing-masing kampus yang terdiri atas, staff, rapat senat
 dan bukti pengusulan

Kemudian sebelum pengusulan perlu adanya capaian pembelajaran dosen sebelum dilakukan pengajuan.

Untuk RPL sejauh ini baru untuk tenaga kesehatan yang efektif mengajukan penyetaraan tersebut.

Sementara itu dalam kegiatan Bimtek tersebut diikuti oleh 50 peserta yang sebagian besar merupakan dosen dan operator kampus.

Ini dilaksanakan mengingat pengajuan usulan RPL dilakukan secara dalam jaringan. (*)
   

Pewarta : Antara
Editor : M R Denya
Copyright © ANTARA 2024