Padang, (Antaranews Sumbar) - Debat terbuka pilkada Kota Padang, Sumatera Barat 2018 yang rencananya digelar pada 3 Mei diundur menjadi 7 Mei 2018 karena keterbatasan tempat.
     "Pada 3 Mei ruangan yang ada di beberapa hotel sudah penuh, dan baru bisa dilaksanakan 7 Mei," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Padang, Muhammad Sawati di Padang, Kamis.
     Menurutnya jadwal ini memang agak terlambat dibanding daerah lain yang juga melaksanakan pilkada, namun tidak melanggar tahapan yang sudah ditetapkan KPU pusat.
     Jadwal pelaksanaan debat terbuka pasangan calon kepala daerah yang bertarung pada pilkada 2018 rencananya sebanyak tiga kali, yakni 7 Mei, 12 Mei dan 20 Juni 2018.
     Sawati menyebutkan panelis yang akan menilai kedua kandidat dalam debat tersebut adalah, Dr Ainil Zetra, Khairul Fahmi MH dari Universitas Andalas.
     Kemudian Edy Utama seorang budayawan, Rusdi Lubis yang merupakan mantan birokrat, dan Muhammad Taufik dari Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.
     KPU juga telah menetapkan tim pakar yang berjumlah 15 orang, beberapa di antaranya yakni Prof Afrizal dari Universitas Andalas dan Prof Sufyarma Marsidin dari Unviersitas Negeri Padang.
     Tim pakar ini, lanjutnya juga membantu KPU dalam merumuskan materi yang harus dipersiapkan saat debat terbuka pasangan calon, dan kerahasiaan materi itu dijamin tidak akan bocor.
     Kemudian debat terbuka ini, kata dia direncanakan dimulai pada 19.00 WIB dan berlangsung sekitar 1,5 jam kemudian akan disiarkan di televisi yang sudah dilelang oleh pihak ketiga namun belum ada keputusan media mana yang memenangkan lelang tersebut.
     Jika salah seorang kandidat yang bertarung pada pilkada ini tidak hadir, lanjutnya maka KPU akan memberikan sanksi jatah iklan untuk calon tersebut tidak diberikan.
     Debat terbuka bertujuan untuk memberikan peluang kepada ke dua kandidat untuk menyampaikan visi dan misi, serta program-program kepada masyarakat dalam memimpin Kota Padang ke depan, ujar dia.
     "Dengan adanya debat ini, kami berharap visi dan misi calon kepala daerah sampai kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu siapa yang akan mereka pilih," katanya.
     Ia mengingatkan kedua kandidat pilkada 2018 agar memanfaatkan debat terbuka ini untuk memaparkan visi dan misi, serta program yang diusung.
     "Dengan adanya fasilitas ini seharusnya dapat menjadi referensi khususnya bagi masyarakat yang akan memilih," ujar dia.  (*)

Pewarta : Novia Harlina
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024