Padang, (Antaranews Sumbar) - Calon Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa mengapresiasi program kopi dinding yang merupakan gerakan sosial untuk berbagi lewat makanan dan minuman kepada yang membutuhkan.
"Saya melihat kopi dinding itu cara untuk berbagi dan merupakan kegiatan positif yang perlu dibudayakan ke generasi muda untuk belajar berbagi," kata Hendri di Padang, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu pada acara peluncuran outlet kopi dinding ke delapan yang berlokasi di Jalan Perak, Kecamatan Padang Barat.
Menurut dia untuk bersedekah tidak hanya melalui uang dan ditempat formal, tapi di cafe dan rumah makan semua orang juga bisa berbagi.
Ia mengatakan ke depan jika terpilih akan berupaya memperbesar gerakan sosial ini di kota Padang.
Sementara pengagas program kopi dinding Miko Kamal menyampaikan hingga hari ini sudah ada delapan outlet kopi dinding sejak pertama kali diluncurkan pada 27 Februari 2016.
Ia menceritakan program ini merupakan sarana berbagi dengan cara setiap memesan makan dan minum di kedai dengan membayar dua kali lipat.
Misalnya jika memesan segelas kopi harganya Rp8.000 maka yang bersangkutan membayar Rp16.000, kemudian menulis menu yang dipesan pada selembar stiker dan menempelkan di dinding.
Lalu, ketika ada pengunjung lain yang kurang mampu dapat menikmati menu yang ada di kedai tersebut secara gratis dengan mengambil stiker yang ditempel di dinding dan menyerahkan kepada kasir.
Kalau ingin menikmati kopi tinggal ambil stiker yang bertuliskan kopi, serahkan saja kepada kasir maka akan diberikan secara gratis, ujarnya.
Ia mengatakan program ini ditujukan kepada mereka yang kurang mampu seperti petugas kebersihan, buruh angkat dan lainnya.
Jadi prinsipnya orang yang membayar lebih tidak tahu siapa yang ditraktir, dan yang menerima juga tidak tahu siapa yang telah membayar menu yang disantap, ujar dia.
Miko mengatakan program ini mendapat sambutan cukup baik dari warga kota.
Inti program ini adalah berbagi, dengan berbagi akan membuat hidup lebih bahagia, kata dia.
Ia menyampaikan ke depan akan berupaya memperbanyak outlet kopi dinding agar gerakan sosial ini semakin meluas.
"Syaratnya pertama kedainya sudah eksis, kemudian pengelola harus jujur dan punya jiwa sosial yang tinggi," katanya.
Video : Ikhwan Wahyudi
"Saya melihat kopi dinding itu cara untuk berbagi dan merupakan kegiatan positif yang perlu dibudayakan ke generasi muda untuk belajar berbagi," kata Hendri di Padang, Jumat.
Ia menyampaikan hal itu pada acara peluncuran outlet kopi dinding ke delapan yang berlokasi di Jalan Perak, Kecamatan Padang Barat.
Menurut dia untuk bersedekah tidak hanya melalui uang dan ditempat formal, tapi di cafe dan rumah makan semua orang juga bisa berbagi.
Ia mengatakan ke depan jika terpilih akan berupaya memperbesar gerakan sosial ini di kota Padang.
Sementara pengagas program kopi dinding Miko Kamal menyampaikan hingga hari ini sudah ada delapan outlet kopi dinding sejak pertama kali diluncurkan pada 27 Februari 2016.
Ia menceritakan program ini merupakan sarana berbagi dengan cara setiap memesan makan dan minum di kedai dengan membayar dua kali lipat.
Misalnya jika memesan segelas kopi harganya Rp8.000 maka yang bersangkutan membayar Rp16.000, kemudian menulis menu yang dipesan pada selembar stiker dan menempelkan di dinding.
Lalu, ketika ada pengunjung lain yang kurang mampu dapat menikmati menu yang ada di kedai tersebut secara gratis dengan mengambil stiker yang ditempel di dinding dan menyerahkan kepada kasir.
Kalau ingin menikmati kopi tinggal ambil stiker yang bertuliskan kopi, serahkan saja kepada kasir maka akan diberikan secara gratis, ujarnya.
Ia mengatakan program ini ditujukan kepada mereka yang kurang mampu seperti petugas kebersihan, buruh angkat dan lainnya.
Jadi prinsipnya orang yang membayar lebih tidak tahu siapa yang ditraktir, dan yang menerima juga tidak tahu siapa yang telah membayar menu yang disantap, ujar dia.
Miko mengatakan program ini mendapat sambutan cukup baik dari warga kota.
Inti program ini adalah berbagi, dengan berbagi akan membuat hidup lebih bahagia, kata dia.
Ia menyampaikan ke depan akan berupaya memperbanyak outlet kopi dinding agar gerakan sosial ini semakin meluas.
"Syaratnya pertama kedainya sudah eksis, kemudian pengelola harus jujur dan punya jiwa sosial yang tinggi," katanya.
Video : Ikhwan Wahyudi