Padang, (Antaranews Sumbar) - Pengamat politik Universitas Andalas Padang Edi Indrizal memperkirakan pelaksanaan Pilkada Padang 2018 akan berlangsung seru dan panas karena diikuti dua pasang calon yang merupakan wali kota dan wakil wali kota petahana.
"Pilkada Padang kali ini lebih seru dan berpotensi panas, namun kuncinya ada pada kandidat dan partai pengusung yang harus mampu menggerakkan partisipasi pemilih," kata dia di Padang, Selasa.
Menurutnya, belajar dari Pilkada 2014 perlu menjadi perhatian bagi kandidat karena tingkat partisipasi pemilih hanya 57 persen atau ada 43 persen pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Ia melihat komposisi calon yang berlaga pada Pilkada Padang cukup menarik karena semuanya adalah tokoh-tokoh yang memiliki basis masing-masing.
Ia menilai untuk Mahyeldi selaku wali kota petahana yang berpasangan dengan Hendri Septa dinilai memiliki persepsi baik di kalangan masyarakat.
"Sulit dipungkiri dalam empat tahun terakhir terjadi sejumlah perubahan wajah kota ke arah yang lebih baik dan Mahyeldi mendapatkan limpahan persepsi positif lebih banyak ketimbang Emzalmi yang menjadi wakilnya," kata dia.
Hal ini wajar karena di mana-mana wali kota lebih mendapatkan tempat ketimbang wakil, lanjut dia.
Kemudian Hendri Septa yang menjadi calon wakil wali kota mendampingi Mahyeldi merupakan Ketua PAN Padang yang merupakan salah satu partai besar.
Sementara untuk pasangan Emzalmi-Desri Ayunda memiliki basis masing-masing yang akan mendukung perolehan suara.
Emzalmi identik dengan Kecamatan Kuranji dan Pauh, sedangkan Desri punya basis di Kecamatan Koto Tangah, ujarnya.
Tidak hanya itu Emzalmi sukses memenangkan pilkada bersama Mahyeldi pada 2014 dan Desri nyaris memenangkan pilkada karena berhasil masuk pada putaran pada 2014, katanya.
Akan tetapi ia mewanti-wanti kedua pasang calon beserta partai pengusung agar lebih memaksimalkan kinerja mesin politik jika ingin menang karena masih ada waktu lima bulan ke depan menjelang pemilihan pada 27 Juni 2018.
Untuk pasangan Emzalmi-Desri Ayunda meski waspada karena walaupun diusung tujuh partai berdasarkan pengalaman pilkada yang sudah ada justru banyaknya partai membuat sulit untuk berkoordinasi dan bergerak.
Sebaliknya kepada partai pengusung Mahyeldi-Hendri Septa ia mengingatkan dari sejumlah pilkada sudah ada wakil wali kota yang berhasil mengalahkan wali kota.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang menetapkan dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang berhak mengikuti Pemilihan Kepala Daerah 2018.
"Dua pasang calon itu yakni Mahyeldi-Hendri Septa dan Emzalmi-Desri Ayunda," kata Ketua KPU Padang Muhammad Sawati.
Pasangan Mahyeldi-Hendri Septa diusung dua partai politik yakni PKS dan PAN, sedangkan Emzalmi-Desri Ayunda diusung tujuh partai, yakni Partai Gerindra, PDIP, Partai Golkar, PPP, PKB, Demokrat, dan Nasdem. (*)