Padang, (Antara Sumbar) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat mewaspadai terjadinya tindakan terorisme yang kerap terjadi pada akhir tahun yakni saat perayaan natal maupun tahun baru.

"Gangguan yang paling dikhawatirkan adalah terorisme karena tindakan ini kerap terjadi di tempat-tempat lain dan tidak menutup kemungkinan terjadi di daerah kita sehingga peningkatan keamanan perlu dilakukan," kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal selepas Apel Gelar Pasukan Pengamanan Operasi Lilin 2017 Sumbar di Padang, Kamis.

Menurut dia tindakan terorisme dapat terjadi dimana saja salah satunya terjadi di Mapolres Dharmasraya dengan aksi pembakaran beberapa waktu lalu.

"Meskipun Sumatera Barat selalu dalam kondisi yang selalu kondusif kita terus meningkatkan kewaspadaan dan pengingkatan pengamanan," ujar dia.

Dalam Operasi Lilin ini Polda Sumbar akan mengerahkan ribuan personel baik dari kepolisian, TNI, pemerintah daerah dan organisasi masyarakat.

Ia menyebutkan untuk personel kepolisian pihaknya menurunkan sebanyak 3.730 personel yang terdiri dari 393 personel Polda Sumbar dan 3.337 personel jajaran Polres se- Sumbar.

Sementara TNI menurunkan 311 personel, Dinas Perhubungan sebanyak 367 personel, Dinas Kesehatan 248 personel, Pramuka 213 personel, Linmas 10 personel, Jasa Raharja 38 personel dan Senkom Mitra Polri sebanyak 107 personel.

"Total jumlah personel di luar kepolisian ada sebanyak 2.500 persenel yang siap membantu kami untuk melakukan pengamanan," ujar dia.

Pengamanan Operasi Lilin 2017 di Sumatera Barat sendiri terdiri dari 36 unit pos pengamanan, 29 unit pos pelayanan dan CCTV sebanyak 13 titik.

Sedangkan untuk target pengamanan adalah gereja yan digunakan sebagai tempat perayaan Natal, jalur mudik dan distribusi sembako dan bahan bakar minyak. Selain itu tempat rekreasi dan lokasi keramainan malam pergantian tahun di Sumbar. 

"Kita berupaya menghadirkan kenyaman bagi warga yang merayakan Natal dan pergantian tahun," ujar dia. (*)

Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor :
Copyright © ANTARA 2024