Padang, (Antara Sumbar) - Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Lukito Hasta P mengatakan "Science Techno Park" (STP) dapat kembangkan daya saing daerah.
"Karena STP dirancang untuk pengembangan pusat inovasi baru di kawasan terpadu dalam rangka meningkatkan keunggulan daerah, maka dari itu diharapkan daya saing setiap daerah akan lebih berkembang dengan adanya STP ini," katanya pada Konferensi Nasional Klaster dan Hilirisasi Riset Berkelanjutan Unand 2017 di Padang, Kamis.
Sedangkan STP ini merupakan suatu program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat dan daya saing industri di pasar global.
"Program ini nantinya menjadipenyedia pengetahuan terkini, solusi teknologi, serta pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut," katanya.
STP ini mempunyai tiga peran utama, yaitu melaksanakan penelitian dan pengembangan, menumbuhkan dan mengembangkan perusahaan pemula berbasis teknologi, serta menumbuhkan cluster industri atau menarik industri ke dalam kawasan, sehingga terjadi ekosistem yang benar-benar inovasi.
"Dalam mewujudkan tiga peran tersebut harus ada kendali penuh dari pemerintah, akademisi, dan industri," ujarnya.
Menurutnya, jika ketiga unsur ini berfungsi dengan baik, maka STP dapat mengembangkan daya saing daerah.
"Namun, pada saat ini saja masih kurang tentang pemahaman tentang STP di masyarakat maka dari itu, pembangunan dan pengembangan STP butuh dukungan lebih besar dari pemerintah, akademisi dan industri guna mempercepat tumbuh kembangnya STP," katanya.
Sementara Universitas Andalas (Unand) tengah mengupayakan penelitian dosen/mahasiswa dapat dihilirisasi atau dijadikan produk bermanfaat bagi masyarakat dan industri melalui pengadaan konferensi nasional.
Dalam konferensi ini akan dibahas 12 kelompok topik yakni ketahanan pangan, obat berbahan alam, gizi dan kesehatan, inovasi sains, inovasi teknologi dan industri, mitigasi bencana, ekonomi dan sumber daya manusia, pengembangan karakter bangsa, hukum dan politik, masyarakat sipil, pengabdian kepada masyarakat, dan Komersialisasi produk.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unand Dr Uyung Gatot S Dinata mengatakan dengan adanya topik pembahasan inovasi teknologi dan industri dari 12 kelompok, diharapkan Unand dapat kontribusi dalam meningkatkan hasil riset untuk mendukung daya saing daerah.
"Karena setiap penelitian terutama yang dilakukan Unand nanti akan dikelola lagi untuk dijadikan produk unggulan hilirisasi," katanya. (*)