DPRD Kota Padang, Sumatera Barat akhirnya menorehkan sejarah baru karena untuk pertama kalinya lembaga legislatif tersebut resmi dipimpin seorang perempuan yang dilantik pada 10 Juli 2017.
Kini gedung bundar Sawahan --sebutan untuk kantor DPRD Padang-- resmi dipimpin Elly Thrisyanti perempuan kelahiran 21 Juni 1967 yang menggantikan ketua DPRD sebelumnya Erisman.
Di hadapan Ketua Pengadilan Negeri Padang, Elly mengucapkan sumpah dan janji sebagai Ketua DPRD Padang dalam sisa masa jabatan 2014-2019.
Ia ditetapkan sebagai Ketua DPRD setelah keluar SK Gubernur Sumbar Nomor 171-578-2017 tentang Peresmian Pemberhentian dan pengangkatan Pimpinan DPRD Padang sisa masa jabatan periode 2014-2019.
Menggantikan koleganya di Fraksi Gerindra Erisman, ibu dua anak itu dipercaya oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra memimpin lembaga legislatif setelah terjadinya konflik internal yang menimpa Ketua DPRD sebelumnya.
Akhirnya DPP Gerindra mengeluarkan mandat melalui surat nomor 01-0003/KPTS/DPP-Gerindra-2017 tentang pimpinan DPRD dan ketua Fraksi Gerindra Kota Padang.
Surat itu memutuskan DPP Gerindra mencabut surat keputusan DPP partai Gerindra Nomor 08-0191/KPTS/DPP-Gerindra-2014 tanggal 19 Agustus 2014, tentang Pimpinan DPRD dan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang periode 2014 sampai 2019 dan menyatakan tidak berlaku.
Poin selanjutnya, surat itu menerangkan bahwa DPP Gerindra menunjuk Pimpinan DPRD Padang dan Ketua Fraksi Gerindra Kota Padang periode 2017 sampai 2019 dijabat oleh Elly Thrisyanti sebagai Ketua DPRD dan Delma Putra sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Padang.
Walhasil pada Senin (10/7), Elly didampingi suami tercintanya Erizal Syaf dan dua anak berangkat menuju Gedung Bundar yang berada di Jalan Sawahan, Kecamatan Padang Timur.
Ratusan tamu undangan telah datang dan menunggu proses pengucapan janji sakral yang akan diucapkan dari bibirnya.
Ia terlihat anggun menggunakan baju terusan bewarna putih panjang dihiasi hijab berwarna merah dan selendang sulaman tradisonal merah melingkar di pundaknya. Padu padanan itu membuat dirinya menjadi pusat perhatian ketika memasuki ruang sidang paripurna.
Proses pengambilan sumpah dan janji berjalan secara khidmat di hadapan para tamu undangan seperti Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Wakil Wali Kota Padang Emzalmi, Forkopimda Kota Padang dan 44 anggota DPRD Padang.
Ketika ditanya kesan setelah resmi menjadi ketua DPRD Padang menggantikan rekannya sendiri, ia dengan tenang menjawab hanya menjalankan amanah yang diberikan oleh partai, tidak ada euforia berlebihan.
"Selama partai mempercayakan kepada saya jabatan Ketua DPRD Padang akan saya terima, atau partai memilih rekan saya yang lain menjadi ketua tetap saya akan saya terima, karena amanah partai adalah sesuatu yang harus dijalankan oleh kadernya," kata Elly.
Belajar dari suami
Dalam berpolitik, wanita yang sebelumnya menduduki posisi sebagai Ketua Fraksi Gerindra Kota Padang ini banyak belajar dari suaminya tercinta Erizal Syaf.
"Bagi saya pribadi, suami adalah guru politik bagi saya, keberhasilan saya saat ini tidak akan terlepas dari didikannya mengajarkan saya berpolitik dan menjalankan amanah sebagai seorang wakil rakyat," kata dia.
Ada peran suami yang hebat mengiringi kesuksesan seorang istri yang karirnya di dunia politik terus menanjak. Setelah dilantik menjadi anggota Dewan Agustus 2014 lalu, satu per satu amanah ditumpangkan di pundaknya.
Setelah dipercaya Partai Gerindra menjadi ketua fraksi, anggota Dewan dari Komisi II juga mempercayakan jabatan ketua komisi yang membidangi ekonomi dan pembangunan lalu kini amanah sebagai Ketua DPRD Padang membebani pundaknya.
Meski begitu, perannya sebagai seorang istri, serta ibu dari dua anaknya, tidak pernah diabaikan. Terbukti selama ini, tanggung jawab itu tetap dijalankan walau sebagian waktu terkuras ketika menjalankan tugas sebagai anggota legislatif.
Ia mengatakan dalam menjalani tugas kedewanan dirinya tidak membuat manajemen waktu khusus karena sejak awal memutuskan terjun ke dunia politik, kerelaan keluarga dan ridho suami telah didapat serta keluarga besar pun siap dengan risiko yang ada.
"Yang penting menurut saya adalah kualitas waktu pertemuan dengan keluarga, anak-anak, bukan kuantitasnya," kata wanita lulusan Ekonomi Universitas Andalas dan terdaftar sebagai akuntan publik dengan nomor D16-160.
Berdasarkan penelusuran hingga saat ini DPRD Padang telah dipimpin oleh 10 orang ketua mulai dari Burma Burhan periode 1967-1972, Soemardi Mardikoesoemo periode 1972-1982, Tata Suparta periode 1982-1982, Usep Suhamijaya periode 1985-1992.
Kemudian Fihir Abdullah periode 1992-1997, Bahar Adam Sori periode 1997-1999, Maigus Nasir periode 1999-2004, Hadison periode 2004-2009, Zulherman periode 2009-2014 dan Erisman periode 2014-2017.
Sebagai Ketua DPRD Padang yang baru Elly akan terus melanjutkan program yang telah dilakukan oleh ketua sebelumnya serta melaksanakan program yang belum tuntas terutama fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat mendukung program pembangunan kota.
Salah satu yang menjadi targetnya adalah melahirkan peraturan daerah (perda) inisiatif DPRD Padang karena hingga saat ini lembaga itu belum melahirkan satu pun perda inisiatif.
"Kami akan segera bahas ini dengan Bapemperda Padang agar perda insisiatif DPRD Padang bisa segera dihasilkan," kata dia.
Ia juga akan merangkul seluruh anggota Dewan untuk mendukung percepatan program pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang, sehingga dalam masa jabatannya program yang disusun pemerintah dapat terealisasi.
Kini, wanita itu memiliki waktu hingga tahun 2019 mengabdi sebagai Ketua DPRD Padang, semoga bisa melaksanakan amanah yang dibebankan ke pundaknya dengan optimal untuk memajukan kota ini. (*)