Sarilamak, (Antara Sumbar) - Objek Wisata Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) membutuhkan sarana atau fasilitas yang berstandar internasional untuk menunjang sektor pariwisata di lokasi tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Kabupaten Limapuluh Kota, Yatmiko saat dihubungi dari Sarilamak, Rabu, mengatakan hal itu dikarenakan pengunjung ke lokasi tersebut tidak hanya wisatawan lokal tapi juga mancanegara.
"Ketika berbicara tentang Harau, jangankan warga Indonesia, wisatawan asing sudah mengenal dan mengetahui apa yang ada di Harau. Akan tetapi sarana prasarana masih jauh dari standar yang mesti ada pada sebuah objek wisata," katanya.
Ia menerangkan beberapa sarana prasarana penunjang berupa toilet, kamar mandi, tempat beribadah, kios untuk pedagang, jalan menuju lokasi tersebut masih belum memadai untuk mengajak atau meminta orang berkunjung ke Harau.
Pihaknya tidak akan dapat menjawab, ketika orang tahu Harau itu indah dan mereka datang, akan tetapi saat sampai di lokasi, wisatawan kesulitan mencari toilet untuk tempat buang air. Jika hal itu akan membuat pengunjung kecewa.
"Untuk itu sarana prasarana mulai dibanahi, baik itu toilet, tempat ibadah, apalagi Sumbar dapat prediket destinasi halal internasional. Kemudian juga jalan, parkir, serta kios untuk pedagang," katanya.
Yatmiko menyebutkan jika ingin memajukan dunia pariwisata, bukan hanya tanggungjawab Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga semata, tapi semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kabupaten tersebut.
Ia mencontohkan, infrastruktur jalan, tempat ibadah, parkir dan toilet dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, kemudian Dinas perdagangan membenahi kios-kios untuk pedagang, serta rambu-rambu serta petunjuk arah dilengkapi oleh Dinas Perhubungan.
"Jadi bukan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga mengerjakan semuanya. Kami tidak punya keahlian mengerjakan infrastruktur, membenahi kios, serta rambu-rambu jalan," katanya.
Menurutnya jika destinasi tersebut sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang layak maka wisatawan berkunjung betah lama untuk menikmati liburan di Lembah Harau.
Ia menambahkan saat ini Lembah Harau masih menjadi salah satu destinasi unggulan bagi pemerintah setempat. Adapun Lembah Harau letaknya tidak jauh dari ibukota Kabupaten Limapuluh Kota.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Oni Yulfian mengemukakan pengembangan pariwisata harus terpadu dan sinkron antara kabupaten, kota, provinsi hingga pusat agar permasalahan serta kendala yang muncul dalam prosesnya bisa diselesaikan bersama, sehingga hasilnya bisa lebih cepat dan maksimal.
Menurutnya pola tersebut bisa dilakukan untuk mempercepat pengembangan pariwisata daerah yang memiliki keterbatasan anggaran.
Meski demikian pengembangan secara parsial atau sebagian-sebagian, menurutnya tetap bisa dilakukan oleh kabupaten dan kota terutama jika ada investor yang datang. (*)