Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), mendirikan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM).

         "Langkah tersebut merupakan salah satu bentuk pengendalian berbasis masyarakat yang dipusatkan di perkantoran yang ada dalam mengurangi risiko penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi kuman dan virus terhadap tubuh manusia," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dinas tersebut, dr Al Anshari di Sawahlunto, Selasa.

         Dari beberapa penelitian, jelasnya menunjukkan pada umumnya keberadaan faktor risiko PTM pada seseorang tidak memberikan gejala yang dapat dilihat sehingga mereka tidak merasa perlu mengatasi dengan mengubah gaya hidupnya.

         Padahal, lanjutnya jenis penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol telah menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan menjadi ancaman yang serius dengan jumlah penderita yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

         "Sehingga meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM menjadi penting dalam mengurangi dampak negatif bagi penderita agar kualitas hidup mereka tetap terjaga," katanya.

         Dia menerangkan bentuk kegiatan yang dilakukan berupa layanan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, bassal indeks dan konseling kepada seluruh aparatur sipil negara secara berkala di beberapa kantor, baik instansi pemerintah, BUMN dan BUMD setempat.

         Sasaran utama kegiatan tersebut adalah kelompok masyarakat berusia 15 tahun ke atas yang dinilai paling rentan mengidap penyakit tersebut, dan kepada tiap-tiap peserta diberikan buku kontrol guna mencatat hasil pemeriksaan dan bahan konseling kesehatan.

         Pihaknya berharap, kegiatan itu dapat menekan faktor risiko terkena penyakit tidak menular disamping upaya sosialisasi pola hidup sehat dan berkualitas yang selalu digencarkan pihaknya.

         Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup sehat agar pembiayaan kesehatan tidak menjadi beban yang signifikan bagi keuangan negara.

         "Upaya mengurangi beban anggaran harus sejalan dengan perubahan paradigma bahkan perilaku masyarakat untuk lebih berparadigma sehat dan menerapkan pola hidup sehat," katanya. (*)

Pewarta : Rully Firmansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024