Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar)  Irwan Prayitno meresmikan outlet kopi dinding kedua di Padang yang merupakan gerakan sosial untuk berbagi kepedulian lewat secangkir kopi gratis kepada mereka yang membutuhkan.

         "Gerakan kopi dinding adalah ide cemerlang untuk menggalakkan kepedulian sosial dengan cara sederhana namun selama ini tidak pernah terpikirkan oleh publik," kata dia di Padang, Sabtu.

         Ia menyampaikan hal itu pada kegiatan peluncuran outlet kedua gerakan kopi dinding di Kafe Nusantara kawasan GOR Agus Salim Padang.

         Menurut dia saat ini kalau ada yang ingin membantu sesama  identik dengan memberi uang, namun lewat gerakan kopi dinding orang berbagi tidak harus dalam bentuk uang tetapi juga bisa  lewat makanan dan minuman.

         Sementara penggagas gerakan kopi dinding Miko Kamal menjelaskan  program ini bertujuan untuk  berbagi kepada sesama dengan cara setiap pengunjung  kafe yang ingin berpartisipasi  ketika  memesan makan dan minum membayar dua kali lipat.

         Misalnya jika pesan segelas kopi harganya Rp8.000 maka dibayar Rp16.000 karena segelas yang satunya untuk kopi dinding, kemudian  kopi untuk dinding tersebut ditulis pada  selembar stiker dan tempelkan di dinding.

         "Kalau pesan kopi susu, berarti pengunjung akan menulis kopi susu  di stiker dan  tempel di dinding  kedai," kata dia.

         Ketika ada pengunjung lain yang kurang mampu, mereka   dapat menikmati menu yang ada di kedai tersebut secara gratis dengan mengambil stiker yang ditempel di dinding dan menyerahkan kepada kasir.

         Kalau ingin  kopi  ambil saja  stiker yang bertuliskan kopi, serahkan  kepada kasir maka akan diberikan  cuma-cuma karena sudah dibayar oleh pengunjung yang menempelkan stiker, ujarnya.

         Ia mengatakan program ini ditujukan kepada mereka yang kurang mampu seperti petugas kebersihan, kaum dhuafa, buruh angkat, tukang parkir  dan lainnya.

         Jadi prinsipnya orang yang membayar tidak tahu siapa yang ditraktir, dan yang menerima juga tidak tahu siapa yang telah membayar menu yang disantap, ujar dia yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara dan dosen.

         Miko  mengatakan program ini sudah dimulai sejak 27 Februari 2016 dan mendapat sambutan cukup baik dari masyarakat.

         "Dengan berbagi akan membuat hidup lebih bahagia," katanya.

         Ia menyampaikan program ini berawal dari tulisan yang dibagikan lewat grup media sosial tentang keheranan salah seorang pengunjung cafe di Venesia.

         Setiap ada yang datang bilang kepada pelayan pesan untuk kopi dinding satu, rupanya itu adalah program berbagi, ujarnya.

         Ia menyebutkansSaat ini outlet kopi dinding sudah ada di dua lokasi di Padang yaitu Kedai Kopi Ongga Pasar Mudik  dan Kafe Nusantara.

         Sementara di Indonesia sudah ada lima yaitu dua di Padang, satu di Kabupaten Dharmasraya dan dua di Kolaka Sulawesi.

          Pemilik Kafe Nusantara, Fadhli Bassya menyampaikan   menyambut gagasan kopi dinding untuk diterapkan di kafenya karena ingin berbagi kepedulian kepada masyarakat yang kurang mampu.

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024