Sawahlunto, (AntaraSumbar) - Desa Silungkang Tigo, Kota Sawahlunto, mengalokasikan dana sebesar 70 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk membiayai percepatan infrastruktur pada 2016.
Kepala Desa Silungkang Tigo, Andri Wijaya, di Sawahlunto, Rabu, mengatakan pembiayaan tersebut diperoleh dari Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp1,49 miliar.
"Total APBDes untuk tahun ini mencapai Rp2,49 miliar, yang akan digunakan 70 persennya untuk belanja modal atau pembangunan dan 30 persen untuk belanja operasional dan pegawai," katanya.
Total dana APBDes 2016 tersebut, jelasnya, selain berasal dari anggaran ADD sebesar Rp1,49 miliar juga meliputi transfer dana dari APBD 2016 sebesar Rp986,24 juta, bantuan bagi hasil pajak sebesar Rp20,19 juta serta Silpa APBDes 2015 sebesar Rp287 juta.
Menurutnya, ada sekitar 20 kegiatan fisik yang akan dilaksanakan pihaknya, termasuk lima kegiatan yang tertunda pada APBDes tahun 2015 serta cadangan dana untuk membetuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Terkait dana Silpa 2015 tersebut, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Silungkang Tigo, Rizal F Danil, mengatakan dari total APBDes tahun 2015 sebesar Rp981 juta, dana yang terserap sebesar 70 persen.
"Terjadinya Silpa itu diakibatkan ada beberapa kegiatan infrastruktur yang batal dilaksanakan karena waktu pengerjaanya yang begitu singkat yakni kurang dari satu bulan," jelas dia.
Kondisi tersebut, lanjutnya, dipicu oleh jadwal penetapan perubahan anggaran APBD 2015 Kota Sawahlunto pada bulan Oktober, sehingga pencairan dananya baru bisa terlaksana pada bulan November 2015.
Sehingga jika pelaksanaannya dipaksakan, pihaknya memperkirakan tidak akan terlesaikan tepat waktu dan dikahwatirkan akan menjadi masalah dikemudian hari.
"Untuk itu atas kesepakatan bersama kegiatan tersebut akan dilanjutkan pada realisasi APBDes 2016," ujar dia.
Dia mengatakan, dari sepuluh kegiatan fisik pada 2015, lima diantaranya rampung dilaksanakan dengan total serapan anggaran mencapai Rp387 juta untuk membiayai pembangunan riol, Dam, pembuatan bronjong dan pengecoran jalan.
Selain itu, tambahnya, pihaknya juga mendapatkan Dana Alokasi Khusus dari Pemerintah Pusat sebesar Rp180 juta, yang digunakan untuk pembangunan balai adat di desa itu.
Ia berharap dana desa yang tiap tahunnya akan terus meningkat tersebut mampu mempercepat laju pembangunan Desa Silungkang tigo.
"Agar pelaksanaan pembangunan tersebut mampu berkontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat," kata dia. (*)