Tuapejat, (Antara) - Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet meminta warganya tidak minder, rendah diri dan masih merasa ada anggapan bahwa warga Mentawai hanya warga kelas dua yang berkebudayaan tidak baik. "Jangan merasa bahwa Mentawai itu kelas dua, jangan merasa bahwa budayanya tidak baik, dan jangan merasa minder. Tapi kita harus bangga sebagai orang Mentawai, harus menjadi orang Mentawai 100 persen, harus menjadi warga negara Indonesia 100 persen, bagaimana caranya yaitu dengan membuktikan diri, bahwa kita ternyata bisa," katanya Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet pada sambutan pembukaan Jambore Kader PKK Berprestasi tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2014, di Kecamatan Sikakap, Senin (28/4).Ia menyebutkan, satu kenyataan bahwa Mentawai dapat berbuat lebih baik telah dibuktikan antara lain dari kiprah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) Mentawai yang mampu mewakili Sumatera Barat pada Jambore Kader PKK tingkat nasional tahun 2012 dan keluar sebagai juara ke dua sementara di bidang kepemimpinan, dibanding dengan daerah lain, mungkin hanya Mentawai yang memiliki empat orang camat dari kaum perempuan. "Coba lihat di kabupaten lain, kabupaten kita terdiri dari 10 kecamatan, tapi ada empat orang ibu-ibu menjadi camat. Itu juga merupakan bukti bahwa kaum perempuan di sini mempunyai keunggulan di bidang kepemimpinan," katanya.Di bidang seni dan olah raga, imbuhnya, anak-anak Mentawai juga telah menunjukan prestasi pada kegiatan Olimpiade Olah Raga Siswa (O2SN) 2013 lalu, khususnya cabang lomba bola voli. Dimana tiga orang putra putri Mentawai juga keluar sebagai juara kedua saat mewakili Sumbar pada O2SN tingkat nasional.Ia mengatakan, tahun ini mereka juga terpilih kembali mewakili provinsi pada event olah raga yang sama, sementara di bidang seni dan budaya, bakat anak-anak Mentawai sungguh luar biasa seperti terlihat pada ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SLTP yang baru digelar di Sioban."Terus terang saya meneteskan air mata, tariannya sungguh luar biasa, dimana selama ini terbenam, selama ini belum dibina, saya bangga dan senang, ternyata saya tidak ragu lagi pasti akan tumbuh benih-benih yang tangguh untuk pembangunan Mentawai kedepan," kata Yudas.Ia meminta kepada seluruh jajaran untuk tetap bekerja keras dan tidak pasrah dengan kondisi alam yang ada, karena menurutnya dengan adanya tantangan alam seperti besarnya ombah justru akan melahirkan semangat menuju sumber daya manusia yang kreatif."Jangan kita takuti ombak itu, kita lawan ombak itu. Kalau kita mau maju memang kita harus bekerja keras menjadi manusia kreatif yang tidak menyerah dengan keadaan, tapi bisa menjawab apa yang harus kita selesaikan," tegasnya.Pernikahan Dini Dibagian lain, Yudas juga kembali mengingatkan, bahwa tantangan untuk mewujudkan percepatan pembangunan ke depan akan makin berat, bila tidak dimulai dibangun semangat dari tingkat keluarga, pasalnya dari data statistik yang ada, di Mentawai masih terjadi perkawinan dini."Ini kembali saya ingatkan, dan membutuhkan kepedulian kita semua, dari data statistik, anak-anak kita yang berusia sekolah yaitu antara usia 10 sampai 16 tahun dari tahun ke tahun selalu meningkat dalam melakukan pernikahan dini," ujar Yudas.Mentawai sebagai daerah terbuka, ujarnya, akan memiliki konsekuensi terjadinya transaksi budaya, terjadi kehidupan inovasi yang lain, sehingga mulai saat ini semua pihak terutama dimulai dari tingkat keluarga harus mawas diri, sehingga dengan adanya keterbukaan itu tidak sampai menghancurkan identitas budaya Mentawai.Jambore kader PKK berprestasi tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2014 yang digelar dengan tema "Melalui Jambore Kader PKK Berprestasi Kita Tingkatkan Profesionalisme dan Kinerja Kader dalam pelaksanaan 20 program Pokok PKK untuk mewujudkan keluarga Mandiri bahagia dan Sejahtera" itu digelar di Kecamatan Sikakap, 28 April -2 Mei 2014, diikuti 120 peserta terdiri para kader PKK dari TP-PKK di 10 Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Mereka akan mengikuti berbagai lomba yang meliputi lomba penyuluhan PKBN/PKDRI, lomba penyuluhan bina keluarga balita usia 3-5 tahun, lomba kreasi daur ulang sampah rumah tangga,lomba pidato ketua TP-PKK Kecamatan dan desa.Lalu lomba tari tradisional Mentawai, lomba masak serba hasil laut dan sungai, lomba praktek 5 langkah posyandu dan lomba tapak kemah dan stand UP2K. Disamping berbagai lomba, peserta Jambore juga akan mengikuti beberapa penyuluhan dan sosialisasi, antara lain sosialisasi UU No. 17 tahun 2002 tentang koperasi dari dinas Perindagkop Mentawai, sosialisasi Forikan dari Dinas Keluatan dan Perikanan Mentawai, penyuluhan tentang pemanfaatan lahan pekarangan dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Mentawai. (dio)
Berita Terkait
DPR: Jangan bebaskan penganiaya pekerja toko roti berdalih kejiwaan
Rabu, 18 Desember 2024 9:21 Wib
Pesan Erick Thohir pada Shin Tae-yong: "Jangan banyak mengeluh"
Selasa, 17 Desember 2024 4:45 Wib
Pj Sekda : ASN Padang jangan terjebak judi online
Senin, 16 Desember 2024 19:58 Wib
Prabowo soal korupsi: Jangan ada loyalitas jiwa korps yang keliru
Jumat, 13 Desember 2024 4:46 Wib
Erick Thohir: Timnas putri jangan berpuas diri
Sabtu, 7 Desember 2024 10:58 Wib
Psikolog: Jangan normalkan perundungan meski candaan
Jumat, 6 Desember 2024 12:20 Wib
Erick Thohir: Jangan beda-bedakan pemain naturalisasi dengan lokal
Jumat, 8 November 2024 19:08 Wib
Bawaslu Pasaman Barat ingatkan larangan anak terlibat dalam kampanye
Rabu, 16 Oktober 2024 15:34 Wib