Yen Tertekan karena Defisit Perdagangan Jepang Membengkak

Tokyo, (Antara/AFP) - Kurs yen melemah terhadap dolar dan euro di perdagangan Asia yang sepi pada Senin, setelah data menunjukkan defisit perdagangan Jepang meningkat empat kali lipat dari tahun-ke-tahun pada Maret. Greenback diambil 102,52 yen pada perdagangan sore di Tokyo, naik dari 102,46 yen pada Jumat, sementara euro naik menjadi 141,66 yen dari 141,46 yen. Mata uang tunggal bergerak lebih rendah menjadi 1,3817 dolar dari 1,3812 dolar. Sebagian besar pasar keuangan terkemuka di seluruh dunia ditutup pada Jumat dan Senin untuk Paskah. Yen menghadapi tekanan jual moderat setelah Jepang mengatakan pada Senin pagi bahwa defisit perdagangan melonjak menjadi 14 miliar dolar AS pada Maret, dengan yen yang lemah mendorong impor melonjak karena konsumen bergegas untuk membeli menjelang kenaikan pajak penjualan pada 1 April. Namun dolar tidak mungkin melanggar 103 yen dalam waktu dekat karena sentimen investor belum sepenuhnya mengubah mode risiko, kata Osamu Takashima, kepala strategi valas di Citi Bank Jepang, dalam sebuah catatan pagi. "Kami tidak merasa ada tanda-tanda bahwa penjualan yen agresif akan dimulai di tengah jatuhnya volatilitas," kata Takashima. Mata tertuju pada rilis data ekonomi utama minggu ini, termasuk aktivitas manufaktur di seluruh dunia serta angka-angka ritel, pekerjaan dan perumahan di Amerika Serikat. Dalam mata uang lainnya, greenback menguat menjadi 1.039,00 won Korea Selatan dari 1.038,18 won pada Jumat, menjadi 30,23 dolar Taiwan dari 30,18 dolar Taiwan, dan menjadi 11.437,00 rupiah Indonesia dari 11.423,80 rupiah. Greenback juga naik tipis menjadi 32,23 baht Thailand dari 32,18 baht dan menjadi 60,33 rupee India dari 60,29 rupee. Dolar hampir datar di 1,2525 dolar Singapura terhadap 1,2526 dolar Singapura, sementara melemah menjadi 44,41 peso Filipina dari 44,43 peso. Dolar Australia menguat menjadi 93,34 sen AS dari 93,32 sen sementara yuan Tiongkok diambil 16,46 yen terhadap 16,45 yen. (*/jno)