Turis Asing Datangi Pariaman Gara Gara Lagu

id Turis Asing Datangi Pariaman Gara Gara Lagu

Turis Asing Datangi Pariaman Gara Gara Lagu

David Bartels saat bersiap meninggalkan Pariaman di sanggar Darak Badarak Pariaman, Sumbar, Minggu (2/2). Antara Sumbar

Pariaman, (Antara Sumbar) - Hanya karena tertarik dengan lagu "Pariaman", seorang turis asal California, Amerika Serikat nekat bersepeda ke Kota Pariaman. Perjalanan dengan kereta angin itu dilakukannya pada Minggu (26/1), sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padangpariaman dari Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng, Banten. "Naik sepeda sambil cari seni budaya musik," kata David Bartels kepada Antara Sumbar saat ditemui di sanggar komunitas Darak Badarak Pariaman, Minggu (2/1). Bartels yang merupakan alumnus Program Studi Seni Karawitan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta itu mengaku nekat mendatangi Kota Tabuik itu hanya karena penasaran dengan lagu "Pariaman", lagu yang pernah ia dengar sewaktu masih berstatus mahasiswa. "Awalnya karena suka dengan lirik dan iramanya, karena penasaran coba-coba cari di internet, dan baru tahu ternyata kata Pariaman yang ada di dalam lagu itu adalah sebuah kota, makanya coba datang ke sini," katanya. Bartels, yang selama di Pariaman meminta untuk dipanggil Ajo (panggilan untuk laki-laki dewasa di Pariaman) itu rencananya hanya sehari di Pariaman, namun karena betah akhirnya ia memutuskan tinggal lebih lama. "Asyik sekali, komunitas musiknya sangat kuat di sini, orang-orangnya ramah, saya diterima dengan sangat baik," katanya. Selama di Pariaman, Ajo Bartels diterima dan dilayani komunitas seni Darak Badarak. Pria yang saat ini sedang menikmati libur musim dinginnya di Indonesia itu disuguhi banyak hal. "Ada Talempong Pacik untuk arak-arakan pernikahan khas Pariaman, Gandang Tambua tujuh versi untuk tujuh buah lagu, Talempong Kreasi, Tambua Kreasi, dan Dendang," kata Ketua komunitas seni Darak Badarak, Ribut Anton Sujarwo. Tidak hanya itu, Ajo Bartels juga mendapatkan bonus "paket" mandi-mandi di sungai Sunua, wisata ke Pulau Ansoduo, selancar di Pantai Mangguang, dan "paket plus" memanjat pohon kelapa. "Padahal, rencananya cuma sehari, tapi karena betah, dan ia juga merasa diterima di komunitas ini, jadinya seminggu di sini," tambahnya. Selama seminggu, Ajo Bartels menginap di rumah Anton. Pria California yang bekerja sebagai penjaga pantai selama musim panas di negara asalnya itu terlihat akrab dengan anggota komunitas. Saat pamit, Ajo Bartels merangkul semua anggota komunitas dan menyampaikan salam penghormatan. Sebagai kado terakhir, 18 anggota komunitas, termasuk Ketua , melakukan foto bersama di Rumah Tabuik Subarang (samping sanggar Darak Badarak), Jalan Imam Bonjol Pariaman. Ajo Bartels meninggalkan Pariaman menuju Solo, Jawa Tengah menggunakan sepeda. Menurut rencana, dia akan mengayuh sepedanya melewati Kabupaten Pesisir Selatan. Sebelumnya, Bartels mengaku, pernah melakukan perjalanan darat dengan sepeda dari Solo menuju Nusa Tenggara Timur melewati Bali, Lombok, Sumbawa, dan Bima. "Doakan saja semoga selamat, terima kasih, dan sampai berjumpa kembali," tutupnya. (**/aan/WIJ)