Bukittinggi (ANTARA) - Menjelang satu abad atau 100 tahun berdirinya monumen Jam Gadang, Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mendirikan Sign Name (simbol penanda) di pusat kota setempat.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, Rabu (24/12) mengatakan peresmian Sign Name dilakukan bersama Legislator RI, tokoh adat dan Forkopimda dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Bukittinggi ke-241.
"Peluncuran Name Sign satu abad Jam Gadang menjadi bagian dari rangkaian peringatan satu abad Jam Gadang pada Juni 2026 mendatang," kata Ramlan.
Jam Gadang dibangun pada 20 Juni 1926 dan hingga kini tetap menjadi ikon sejarah serta kebanggaan Kota Bukittinggi.
Dalam rangka menyambut satu abad Jam Gadang, Pemerintah Kota Bukittinggi akan menggelar berbagai kegiatan, mulai dari seni dan budaya, seminar ilmu pengetahuan, hingga penggalian sejarah Jam Gadang.
"Seluruh rangkaian kegiatan ini direncanakan melibatkan partisipasi masyarakat,” kata Wako.
Wako menambahkan, Jam Gadang merupakan peninggalan sejarah dari masa penjajahan Belanda dan hingga saat ini masih berdiri kokoh sebagai simbol perjalanan panjang sejarah Kota Bukittinggi.
"Bukittinggi adalah Kota Perjuangan, Jam Gadang menjadi saksi bisu bagaimana peran strategis kota ini menjadi ibu kota sementara serta tempat lahirnya banyak tokoh bangsa," kata Ramlan.
Pemkot Bukittinggi juga akan mengundang perwakilan keluarga Ratu Wilhelmina dari Belanda dalam rangka memperingati satu abad Jam Gadang pada Juni 2026.
"Nanti saya akan menghadap Duta Besar Belanda untuk Indonesia guna mengundang perwakilan dari Belanda dalam rangka satu abad Jam Gadang," kata Wali Kota.
Rencana mendatangkan pihak keluarga Ratu Wilhelmina ke tanah kelahiran Mohammad Hatta tersebut tidak lepas dari peran Wilhelmina yang menjadi inisiator pembangunan Jam Gadang rentang 1925 hingga 1926.
