Bukittinggi (ANTARA) - Kota Bukittinggi tidak begitu terdampak dari kejadian musibah besar bencana alam hidrometeorologi yang terjadi di akhir November 2025 di banyak daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Namun Wali Kota nya, Ramlan Nurmatias tampil sigap bereaksi.
Ramlan menghimpun tim gabungan dari beberapa dinas yang langsung dipimpinnya menuju lokasi bencana sejak musibah terjadi.
Ia tidak saja memberi perintah, namun ikut berlanyah-lanyah mengkomandoi pasukannya mengerahkan alat berat evakuasi jalan yang longsor, membersihkan rumah warga dan menyerahkan bantuan.
Meski, daerah yang terdampak secara tugas dan tanggung jawab administrasi bukanlah kewajibannya, Ramlan tidak berhenti membantu tetangga sebelah Kota Bukittinggi.
Kabupaten Agam yang merupakan daerah terdekat dari Kota Bukittinggi sekaligus wilayah dengan jumlah kerugian terbesar dan angka kematian korban tertinggi, menjadi titik fokus utama, selain juga Malalo, Kabupaten Tanah Datar.
Ramlan didampingi istrinya yang juga Legislator Provinsi Sumbar, Yesi Endriani, sigap menggalang bantuan dari seluruh pihak dan mengerahkan potensi yang ada di jajaran Pemerintah Kota Bukittinggi.
"Ini duka kita bersama, semua harus saling menguatkan dan bantu membantu. Jangan sampai ada anak-anak yang putus bersekolah karena bencana, jangan sampai mereka para korban sedih berkepanjangan," kata Ramlan menegaskan kepada tim gabungan yang dipimpinnya sebelum menuju daerah terdampak bencana.
Tidak ingin mendominasi, ia tetap berkoordinasi dengan tokoh masyarakat di daerah terdampak, Jorong, Walinagari, Camat hingga pembahasan bersama antisipasi resiko bersama Bupati Agam, Benni Warlis di Lubuk Basung.
Di tengah dinamika efisiensi anggaran, di tengah sibuknya Bukittinggi Kota Perjuangan memaksimalkan diri sebagai penyelenggara MTQ Ke-41, Ramlan rela menyisihkan sebagian anggaran yang ada, tetap bersikeras hati membantu korban bencana.
Sebenarnya tidaklah mengherankan, Pemkot Bukittinggi bahkan sebelumnya berhasil menggalang dana bantuan dengan masyarakatnya untuk didonasikan untuk warga Gaza Palestina.
"Bukittinggi memang tidak terkena dampak besar, tetapi sebagai pemerintah daerah, kita harus berperan membantu wilayah sekitar yang membutuhkan, termasuk Agam," tegas Ramlan.
Ada pengerahan alat berat, tenaga kerja gotong royong, sembako, perlengkapan sekolah, kebutuhan harian dan banyak jenis lain yang diserahkan.
Kehadiran Ramlan dan rombongan juga menjadi penguat mental bagi warga yang mengungsi di posko sementara, meski tidak mampu mengganti hilangnya nyawa, setidaknya ada banyak peluang harapan yang mereka tompangkan.
Ramlan dan Yessi, sesekali juga bercengkrama dengan warga di posko pengungsian, selembar uang seratus ribu dibagikan ke mereka semua untuk tambahan kecil selain ratusan paket yang diberikan.
" Semoga masyarakat merasakan bahwa pemerintah hadir dan memberikan perhatian penuh," kata Ramlan menahan air mata di tenda pengungsian.
Ramlan juga mengapresiasi kepedulian sesama warga di seluruh daerah dalam menggalang bantuan, tagar warga bantu warga menurutnya memberikan percepatan bantuan bencana.
"Kita bergerak bergandengan agar tidak ada satupun saudara kita yang tertinggak, tak ada yang namanya kelaparan, tidak ada yang menghadapi hari yang berat sendirian," ujar Ramlan.
Tidak berhenti di lokasi bencana, Terkini, Pemkot Bukittinggi juga menyalurkan bantuan kepada korban terdampak bencana dari kalangan seluruh pelajar yang berasal dari daerah terdampak namun bersekeloh di Bukittinggi.
"Bantuan ini diberikan kepada 262 pelajar yang rumahnya terdampak dan menjadi korban bencana galodo. Bantuan yang disalurkan berupa uang tunai sebesar Rp 200.000 untuk setiap anak," kata Ramlan.
Selain itu, juga diberikan sejumlah bantuan lainnya, termasuk upaya untuk membantu mereka yang rumahnya hanyut dan terendam lumpur.
“Ini adalah bantuan untuk anak-anak kita. Tidak boleh ada anak yang berhenti sekolah, mereka wajib tetap bersekolah dan terus belajar. Jangan patah semangat dan jangan sampai putus sekolah," kata Ramlan.
Pemerintah Kota Bukittinggi juga akan mendata siswa dan siswi yang bersekolah di Bukittinggi yang terdampak bencana, termasuk mereka yang kehilangan tempat tinggal.
"Pemerintah Kota Bukittinggi bersama seluruh donatur akan terus hadir membersamai masyarakat terdampak bencana, khususnya anak-anak yang bersekolah di Kota Bukittinggi, serta memastikan bantuan disalurkan secara berkelanjutan hingga kondisi masyarakat benar-benar pulih," pungkasnya.
