Lubukbasung (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat Ilham mengunjungi banjir bandang di Malalak Timur, Kecamatan Malalak dan pembersihan material longsor di daerah itu terkendala alat berat.
"Alat ini sangat penting untuk mempercepat pembersihan material sehingga akses warga bisa segera kembali normal,” kata Ilham di Lubuk Basung, Senin.
Ia mengatakan tidak adanya alat berat dalam membersihkan material tanah longsor dan mencari korban hilang itu berdasarkan hasil diskusi dengan Basarnas saat melakukan pencarian korban yang masih hilang di Toboh, Nagari atau Desa Malalak Timur, Kecamatan Malalak.
Dari hasil diskusi, tim menyampaikan bahwa salah satu kendala utama di lapangan adalah sulitnya membersihkan material longsor.
Alat berat yang dibutuhkan berupa eskavator mini yang bisa masuk ke lorong-lorong sempit di Toboh, Nagari Malalak Timur dan sekitarnya.
Namun ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan pihak terkait agar kebutuhan tersebut dapat segera dipenuhi.
“Semoga dalam waktu dekat bantuan eskavator mini bisa terwujud sehingga proses evakuasi dan pembersihan dapat berjalan lebih cepat dan efektif,” katanya.
Ia menambahkan kunjungan ini dilakukan untuk melihat langsung perkembangan penanganan bencana tanah longsor dan banjir bandang yang melanda wilayah Toboh, Nagari Malalak Timur dan sekitarnya sejak beberapa hari lalu.
Saat ini proses pencarian dan pembersihan material bencana di wilayah Malalak masih terus berlangsung dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan relawan setempat.
"Saya berharap korban segera ditemukan termasuk yang di Palembayan dan Lubuk Basung," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam Ofrizon mengatakan alat berat mini sudah dikirim ke Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak satu unit milik PT Inang Sari pada Minggu (7/12) sore.
"Alat berat mini telah kita turunkan Minggu (7/12) sore untuk membersihkan puing di rumah dan pencarian korban yang masih hilang enam orang di Toboh, Malalak Timur," katanya.
Ia mengakui total alat berat yang dikerahkan ke Kecamatan Malalak berasal dari bantuan anggota DPR RI Andre Rosiade dan PT Inang Sari.
Bencana tanah longsor, banjir bandang, dan banjir melanda Agam menelan korban jiwa sebanyak 181 orang, hilang 76 orang, dirawat 14 orang, kerugian materi Rp626,07 miliar dan lainnya.
