Gunung Marapi Sumbar erupsi, wilayah Agam terdampak abu vulkanik

id Gunung Marapi Sumbar ,erupsi Gunung Marapi ,Gunung Marapi ,Canduang, Kabupaten Agam

Gunung Marapi Sumbar erupsi, wilayah Agam terdampak abu vulkanik

Warga di Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam menunjuk tumpukan abu vulkanik yang jatuh ke kendaraannya setelah erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Selasa (2/12). ANTARA/AL FATAH

Bukittinggi (ANTARA) - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali alami erupsi pada Selasa (2/12) jam 10.34 WIB. Letusan kali ini menyebarkan abu vulkanik dari puncak hingga beberapa daerah di Kabupaten Agam terdampak.

"Abu letusan sampai ke daerah kami di Baso, cukup mengganggu penglihatan dan sudah diimbau pemerintah desa untuk memakai masker," kata seorang warga Sungai Angek, Baso, Amril.

Kecamatan Baso dan Kecamatan Canduang di Kabupaten Agam menjadi dua daerah yang terpapar kabut abu vulkanik ini.

Keduanya berada di arah Utara dan Timur Laut dari Kawah Verbeek Gunung Marapi.

"Banyak abu yang beterbangan dan menutup bagian kendaraan saya yang terparkir, mudah-mudahan tidak berlangsung lama," kata warga Canduang, Romi Poslah.

PGA melaporkan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi ± 51 detik, namun tinggi kolom abu tidak teramati dengan jelas.

"Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas," kata kata petugas PGA, Ahmad Rifandi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi juga dimintai mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)," pungkas Ahmad Rifandi.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.