Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat menggelar Kejuaraan Pencak Silat Dang Tuanku ke-6 yang diikuti ribuan pesilat dalam dan luar negeri.
Kegiatan ini berlangsung di GOR Bermawi Bukittinggi selama lima hari hingga 19 Oktober dengan jumlah peserta mencapai 1.700 peserta dari berbagai daerah termasuk undangan dari Malaysia.
"Pencak silat merupakan warisan budaya yang harus kita lestarikan bersama. Ini bukan sekadar olahraga, tetapi juga tradisi, kebudayaan, dan seni yang diturunkan dari generasi ke generasi," kata Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, Rabu.
Ia mengatakan, melalui silat dapat membentuk karakter anak yang beretika, menghormati guru, dan menghargai sesama.
"Event seperti ini juga memberikan dampak positif bagi pariwisata Bukittinggi. Insyaallah, tahun depan bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Jam Gadang, kegiatan ini akan kita selenggarakan dalam skala yang lebih besar lagi,” kata Wako.
Kegiatan bergengsi tingkat nasional ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus unjuk prestasi bagi para pesilat muda dari berbagai daerah di Indonesia.
Wali Kotamenyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kejuaraan yang tidak hanya menjadi ajang prestasi, tetapi juga turut memperkuat pelestarian budaya Minangkabau melalui seni bela diri tradisional pencak silat.
Ia menekankan bahwa ajang seperti ini memiliki peran penting dalam pengembangan sektor pariwisata dan kebudayaan daerah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat sekaligus Ketua IPSI Sumbar, Vasko Ruseimy, menekankan pentingnya menjadikan nilai-nilai budaya sebagai fondasi dalam meraih prestasi olahraga.
"Komitmen IPSI Sumbar untuk terus mendorong pengembangan dan pelestarian pencak silat di Bukittinggi serta di seluruh daerah Sumatera Barat," katanya.
