Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi mengapresiasi Radio Republik Indonesia (RRI) yang menyerahkan Tape Real atau rekaman suara asli Bung Hatta sebagai warisan sejarah yang bisa didengarkan langsung seluruh warga.
Rekaman suara proklamator RI itu diserahkan ke Museum Bung Hatta di Kota Bukittinggi untuk menjaga dan memanfaatkan warisan sejarah bangsa.
"Rekaman suara asli Bung Hatta menjadi media pembelajaran yang sangat berharga. Kami berharap siapapun yang datang ke tempat ini bisa belajar atau mendengarkan berbagai hal positif yang dapat memperkuat semangat kebangsaan dan cinta tanah air,” kata Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, Senin (6/10).
Ibnu Asis menyampaikan, hibah ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Bung Hatta sebagai tokoh proklamator dan putra asli Bukittinggi. Barang bersejarah ini, tentunya akan sangat bermanfaat dalam mencerdaskan anak bangsa.
Ibnu Asis juga menyambut baik rencana RRI yang juga akan menyerahkan rekaman suara asli Buya Hamka kepada Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
"Keberadaan kedua rekaman tersebut akan memperkaya koleksi sejarah sekaligus memperkuat identitas Bukittinggi sebagai kota perjuangan kota wisata dan kota pendidikan," katanya.
Kepala Stasiun RRI Bukittinggi, Abdul Gafar Zakaria mengatakan penyerahan tape real ini merupakan rangkaian peringatan HUT RRI ke-80. Ia menegaskan bahwa tape real hanya dimiliki RRI dan tidak ada instansi lain yang memilikinya.
“Perangkat tape real ini beroperasi sejak tahun 70-an dan kini dihibahkan ke museum. Kami berharap benda bersejarah ini dapat memperkaya koleksi museum serta memberi nilai tambah bagi kota Bukittinggi,” ujarnya.
Abdul Gafar menjelaskan di dalam tape real tersebut terdapat rekaman penting pidato Bung Hatta, lagu kebangsaan dan lainnya.
“Bahkan ada rekaman pidato Bung Hatta ketika berbicara di PBB yang sangat bersejarah, Tape real ini bukan hanya benda koleksi biasa, melainkan sumber pengetahuan," pungkasnya.
