Pemkab Pasaman edukasi siswa, mitigasi bencana sejak dini

id Pemkab Pasaman,Bupati Pasaman, Welly Suhery,Pasaman, Sumatera Barat

Pemkab Pasaman edukasi siswa, mitigasi bencana sejak dini

Kegiatan mitigasi bencana yang dilaksanakan oleh BPBD Pasaman bersama personil Basarnas Resor Pasaman terhadap ratusan siswa PAUD, TK di GOR Tuanku Rao Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sabtu (4/10/2025).Heri Sumarno

Lubuk Sikaping (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat berikan edukasi terhadap para siswa sebagai langkah untuk mitigasi bencana sejak dini di kalangan para pelajar.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama Basarnas resor Pasaman ini langsung diikuti oleh Bupati Pasaman Welly Suhery, wakil Bupati Parulian Dalimunte, serta jajaran Forkopimda disela-sela rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Pasaman ke-80 tahun 2025 di hadapan ratusan siswa.

Bupati Pasaman, Welly Suhery mengatakan bahwa mitigasi bencana ini sangat perlu dilaksanakan sebagai upaya dalam menekan angka korban jiwa dalam setiap bencana alam yang terjadi didaerah setempat.

"Para siswa harus diberikan edukasi sejak dini baik meliputi penyediaan informasi rawan bencana, peningkatan kesiapsiagaan, hingga penyelamatan dan evakuasi korban bencana maupun kebakaran," kata Welly Suhery, Sabtu.

Mitigasi bencana ini kata Welly Suhery merupakan implementasi nyata amanat hukum sebagaimana tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM).

“Melindungi masyarakat dari bencana bukanlah pilihan, melainkan kewajiban hukum yang melekat pada pemerintah secara bertingkat. Hal ini juga ditegaskan dalam Permendagri Nomor 101 Tahun 2018 yang mengatur pemenuhan SPM, khususnya dalam urusan kebencanaan,” ujar Bupati Welly Suhery.

Disamping itu kata dia bahwa Pemerintah Kabupaten Pasaman juga sudah meluncurkan program 'Nagari Tangguh Bencana' sebagai bagian dari percepatan program unggulan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Pasaman lima tahun kedepan.

"Daerah Kabupaten Pasaman sendiri kata dia menghadapi potensi 9 jenis bencana dengan indeks ketahanan daerah yang masih rendah (0,31) serta indeks risiko tinggi (177,65)," katanya.

Maka kata dia kesiapsiagaan lewat berbagai program mitigasi bencana perlu dilaksanakan untuk menekan jumlah korban jiwa maupun korban materil.

"Pasaman merupakan wilayah yang rawan akan beberapa potensi bencana alam, antara lain gempa bumi, banjir, tanah longsor, banjir bandang, abrasi, angin kencang, badai, dan puting beliung. Makanya harus kita lakukan mitigasi bencana dari level pemerintahan terendah yaitu nagari (desa)," katanya.

Potensi-potensi bencana ini disebabkan oleh karakter geografis yang beragam seperti pegunungan, serta faktor-faktor seperti curah hujan tinggi dan penebangan hutan.

Disisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pasaman Wenny Thamsil mengatakan bahwa kegiatan edukatif berupa simulasi dan mitigasi bencana bagi anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) disela-sela HUT Pasaman ke-80 tahun 2025 di GOR Tuanku Rao Lubuk Sikaping.

"Bencana memang tidak bisa dihindari, tetapi risikonya bisa diminimalkan dengan pengetahuan, kesiapsiagaan, dan kepedulian sejak dini. Acara ini diikuti sekitar 100 orang anak PAUD dan TK sederajat se-Kecamatan Lubuk Sikaping, yang hadir bersama guru serta orang tua pendamping," kata Wenny Thamsil.

Metode mendongeng dipilih sebagai pendekatan kreatif agar pesan tentang kesiapsiagaan bencana lebih mudah dipahami oleh anak-anak.

"Lewat cerita yang sederhana, peserta diajarkan langkah praktis, seperti melindungi kepala saat gempa atau mencari tempat tinggi ketika terjadi banjir," katanya.

Wenny menekankan bahwa pendidikan anak usia dini tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, kepercayaan diri, serta kepedulian sosial dan lingkungan.

"Disamping itu anak-anak juga dikenalkan beberapa alat kesiapsiagaan bencana dan peralatan evakuasi korban banjir seperti perahu karet, dan lainnya. Kegiatan ini juga melibatkan personil Damkar tentang mitigasi bencana kebakaran," tambahnya.

Disamping itu kata dia juga sudah dilaksanakan sejumlah program mitigasi bencana dengan turun langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Pasaman.

"Apalagi sejumlah daerah yang rawan bencana alam sudah dilaksanakan mitigasi bencana. Minimal anak kita ajarkan cara efektif evakuasi mandiri saat terjadi bencana alam. Agar jumlah korban jiwa bisa ditekan dari tiap waktu," katanya.

Dia mengatakan untuk daerah rawan banjir tersebar di sejumlah daerah di Pasaman yang umumnya berada di pinggiran bantaran sungai-sungai besar.

"Waspadai luapan arus sungai-sungai besar yang ada di Pasaman baik daerah Bonjol, Lubuk Sikaping, Panti, dan Rao Selatan. Untuk masyarakat yang bermukim di pingiran sungai besar agar meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Ia juga meminta masyarakat yang bermukim di daerah pinggiran tebing, diminta waspada bila terjadi hujan lebat.

"Untuk waspadai terjadinya longsor. Sebab daerah Pasaman yang banyak dihuni masyarakat di kawasan perbukitan yang lereng rawan terjadi longsor," tukasnya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.