Dia menambahkan, keberhasilan dua ABK itu membuktikan bahwa pekerja migran Indonesia memiliki kontribusi penting dalam memperkuat kerja sama, khususnya di sektor maritim.
“Pemerintah akan terus meningkatkan pelindungan, pembinaan, dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia agar mereka semakin berdaya saing, dihargai, dan menjadi duta bangsa di mana pun mereka bekerja,” tegasnya.
KP2MI menyampaikan bahwa Cakida mendapat penghargaan atas pengabdiannya selama lebih dari 13 tahun.
Sementara Solihun telah berkarier selama 17 tahun diakui bukan hanya karena keahliannya, tetapi juga kepemimpinannya di komunitas ABK, termasuk perannya dalam berbagai kegiatan sosial dan bantuan usai bencana topan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua ABK Indonesia raih penghargaan bergengsi di Taiwan
