Padang (ANTARA) -
Forum Kerukunan Umum Beragama (FKUB) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) meminta masyarakat daerah itu menyikapi dengan baik dan bijak terkait isu kerukunan serta menjaga harmoni kebersamaan.
"Kami meminta agar tidak ada yang terpancing atau terhasut oleh tindakan provokatif terkiat peristiwa dua hari lalu," kata Ketua FKUB Padang Salmadanis di Padang, Selasa.
Menurutnya dalam hal ini Kepolisian telah melakukan pengamanan serta proses lebih lanjut, sedangkan FKUB juga tengah melakukan mediasi antar dua pihak yang bersinggungan.
Oleh karenanya masyarakat diimbau untuk mempercayakan penyelesainnya kepada proses yang sedang berjalan, tanpa ikut memperkeruh suasana.
"Kita harus bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan penuh sikap toleransi dan kerukunan," katanya.
Ia mengimbau agar semua fihak terkait fokus kepada upaya mencari solusi, tidak menghasut, apalagi melakukan tindakan anarkis.
Salmadanis menerangkan FKUB Padang sebagai forum gabungan akan menjalankan fungsi secara maksimal dalam memediasi, menjembatani, serta mempertemukan kedua pihak.
Ia mengatakan di dalam FKUB terdapat perwakilan dari berbagai latar belakang agama yakni Kristen, Katolik, Hindu, Budha, serta Islam.
Sebelumnya, kasus itu terkait adanya aksi pengrusakan yang dilakukan sejumlah warga terhadap rumah doa di Koto Tengah pada Minggu (27/7) sore.
Pihak Kepolisian yang mendapatkan laporan peristiwa telah melakukan pengamanan serta penjagaan terhadap Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada hari kejadian di bawah pimpinan Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Solihin.
Kepolisian juga mengimbau hal yang sama yakni agar tidak terpancing dengan berbagai tindakan provokasi ataupun hasutan yang bisa mengganggu keamanan serta kerukunan di Kota Padang.
