Jakarta (ANTARA) - Pelatih ganda campuran, Vita Marissa, mengatakan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja masih perlu banyak peningkatan jika ingin bersaing di jajaran lima besar dunia, setelah kekalahan mereka di perempat final BWF World Tour Super 1000 China Open 2025.
Rehan/Gloria takluk kepada unggulan pertama tuan rumah, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, dengan skor 14-21, 11-21 di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Jumat.
“Masih banyak yang harus ditingkatkan dari Rehan/Gloria. Kalau mau bicara top 1-5 dunia, memang harus paket lengkap. Tidak boleh setengah-setengah,” kata Vita dalam keterangan resmi PP PBSI setelah pertandingan.
Menurut Vita, penampilan anak asuhnya pada laga tersebut belum maksimal, terutama dari sisi mental bertanding. Gloria disebut tampil kurang percaya diri, sementara Rehan masih kerap kehilangan kendali permainan.
“Hari ini penampilan mereka kurang lepas, terutama Gloria. Mereka tidak bisa keluar dari tekanan sehingga mainnya jadi ragu-ragu. Berhadapan dengan Feng/Huang itu harus berani dan nekat,” ujar mantan pemain nasional tersebut.
“Rehan kadang-kadang masih terlalu menggebu-gebu di lapangan, jadi kurang bisa mengontrol. Akhirnya malah banyak mati sendiri. Tapi di pertandingan ini saya lihat ada perbaikan dari sisi non-teknis,” ujarnya menambahkan.
Pasangan peringkat 16 dunia itu sejak awal laga memang kesulitan menghadapi kecepatan dan variasi serangan Feng/Huang. Mereka tertinggal jauh 3-11 di interval gim pertama dan tidak pernah benar-benar mampu mengimbangi lawan hingga akhirnya kalah dua gim langsung.
Meski demikian, Vita tetap memberi dukungan penuh kepada Rehan/Gloria dan berharap mereka bisa bangkit pada turnamen berikutnya, Macau Open 2025.
“Minggu depan di Macau Open saya berharap mereka bisa menembus babak final, tapi tidak mudah karena sekarang lawan-lawannya sudah tahu pola permainannya,” kata Vita.
“Awalnya kita lihat mereka bagus, tapi mempertahankan performa itu jauh lebih sulit,” ujar Vita mengungkapkan.
