Lubuk Sikaping (ANTARA) - Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat melakukan panen kacang tanah periode kedua secara bertahap, Minggu.
Kepala Rutan Kelas IIB Lubuk Sikaping Resman Hanafi, Minggu mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk pemanfaatan lahan kosong pekarangan sekitar 500 meter persegi untuk menanam kacang tanah sebagai wujud dukungan program ketahanan pangan.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen dalam mengaktualisasikan secara berkelanjutan terhadap Ast cita Presiden RI melalui program akselerasi Menteri Imipas Agus Andrianto yang berfokus pada pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus menghasilkan produk UMKM," terang Resman Hanafi.
Panen kacang tanah ini, kata dia, dilakukan dengan melibatkan langsung jajaran pegawai, serta para WBP yang telah mengikuti proses budidaya sejak awal.
"Selama lima hari pelaksanaan, kegiatan berlangsung lancar dan penuh semangat, menghasilkan sekitar 120 kilogram kacang tanah," ujarnya.
Seluruh hasil panen kacang tanah itu, katanya kemudian dijemur guna mengurangi kadar air dan menjaga kualitas.
"Rencananya, kacang tanah tersebut akan diolah menjadi produk makanan khas berupa kacang rendang-produk UMKM unggulan yang akan dipasarkan sebagai hasil karya WBP binaan Rutan Lubuk Sikaping," katanya.
Dia menyampaikan kegiatan ini bukan sekadar rutinitas pertanian, melainkan media pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja yang nyata bagi para WBP.
"Harapannya, keterampilan ini dapat menjadi bekal berharga saat mereka kembali ke tengah masyarakat," katanya.
Sebagai tindak lanjut, program panen dan pengolahan hasil pertanian akan terus dikembangkan.
"Warga binaan yang terlibat pun direncanakan menerima premi dari keuntungan penjualan, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka," katanya.
Lewat program ini, lanjut dia, langsung diberikan edukasi kepada WBP sejak penanaman bibit hingga masa panen, kacang tanah tumbuh dengan baik dan subur.
Saat ini kata dia ada 134 warga binaan yang berada didalam Rutan kelas IIB Lubuk Sikaping.
"60 persen merupakan tahanan dengan kasus narkotika. Makanya kita lakukan pengawasan dan perketat seluruh aktifitas warga binaan," katanya.