Gunung Marapi erupsi dua kali berdekatan Sabtu pagi, warga dengar dentuman keras

id Erupsi Gunung Marapi,Gunung Marapi erupsi,Gunung Marapi,Bukittinggi,Tanah datar,Agam

Gunung Marapi erupsi dua kali berdekatan Sabtu pagi, warga dengar dentuman keras

Erupsi Gunung Marapi pada Sabtu (16/5) pagi dengan dua kali letusan dalam waktu berdekatan. Asap letusan terlihat jelas hingga ke Kota Bukittinggi. (ANTARA/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Gunung Marapi di Sumatera Barat alami erupsi dua kali dalam waktu berdekatan. Tinggi letusan mencapai 1.000 meter dan 700 meter dari puncak, Sabtu (17/5). Warga di sekitar pegunungan mengaku mendengar dentuman yang cukup keras.

"Dentuman terdengar keras, rumah kami bergoyang. Kami langsung keluar rumah dan melihat jelas letusan dengan asap pekat di puncak Gunung Marapi," kata seorang warga Kecamatan Ampek Angkek, Agam, Widia (35).

Kepulan asap letusan terlihat jelas dari Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam wilayah timur dan Kota Bukittinggi.

Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) di Bukittinggi, Ahmad Rifandi menyebut letusan terjadi pada jam 09.47 WIB dan 09.54 WIB dengan intensitas abu teramati tebal condong ke arah timur laut dan utara.

"Erupsi pertama pada 09.47 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak (3.891 meter di atas permukaan laut). Erupsi kedua di 09.54 WIB dengan ketinggian 700 meter. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut," katanya.

Erupsi pertama terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi sementara ini ± 51 detik. PGA mengungkap erupsi masih berlangsung saat laporan dibuat.

"Sementara erupsi kedua terekam di seismogram dengan amplitudo 7,4 mm dengan durasi 1 menit 15 detik," kata Ahmad Rifandi.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi agar tetap mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," kata Ahmad Rifandi.

Dalam catatan PGA, letusan ini menjadi yang ke-442 sejak erupsi utama di Desember 2023 sekaligus kali kesebelas di Mei 2025 serta 6.499 kali hembusan hingga hari ini.

PGA mengimbau jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk meluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.