Padang (ANTARA) - Sebanyak 16.111 peserta ujian tertulis berbasis komputer, seleksi nasional berbasis tes (UTBK-SNBT) digelar Universitas Negeri Padang (UNP), Provinsi Sumatera Barat, memilih UNP sebagai pilihan pertama dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2025.
“Untuk UTBK tahun ini sebanyak 16.111 peserta memilih UNP sebagai pilihan pertama, kemudian pilihan kedua sebanyak 18.922 peserta, pilihan ketiga 12.403 peserta dan pilihan ke empat sebanyak 9.461 peserta,” kata Rektor UNP Krismadinata, pada kegiatan monitorong dan evaluasi UTBK-SNBT di kampus Air Tawar Padang, Senin.
Ia menyebut sebanyak 20 program studi (Prodi) strata satu di UNP menjadi pilihan favorit peserta UTBK tahun ini, dan 20 prodi untuk pendiidkan vokasi.
“Untuk S1, prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menjadi jurusan favorit yang dipilih peserta karena daya tampungnya yang besar ternyata peminatnya juga sangat besar,” katanya.
Menurutnya selain memiliki program PGSD di Padang, UNP juga memiliki Program Studi Diploma (PSDKU) di Kota Sawahlunto, sehingga menjadi rebutaan anak muda saat ini.
Dari 23.234 peserta UTBK di UNP sebanyak 3.260 memilih jurusan PGSD, kemudian nomor dua terbanyak yakni jurusan teknik pertambangan dengan jumlah peminat sebanyak 1.960 orang. Disusul jurusan manajemen sebanyak 1.404, informatika 1.272, dan Psikologi 1.215 peminat.
Lalu jurusan Ilmu Administrasi Negera sebanyak 1.181 peminat, Akuntansi 1.019 orang, Keperawatan 1.010 peminat, Bimbingan Konseling 1.002 orang, Teknik Sipil 947, Ilmu Hukum 906 peminat.
Kemudian Ilmu Komunikasi sebanyak 899 peminat, Bisnis Digital 843, Kedokteran 843, dan Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia 801 peminat.
Selanjutnya Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi sebanyak 739 peminat, Teknik Mesin 657, Teknik Geologi 632, Pariwisata 611, dan Teknik Elektro 556 peminat.
Sementara untuk pendidikan vokasi D3, jurusan Teknik Pertambangan memiliki peminat paling tinggi sebanyak 3.300 peminat, kemudian disusul Manajemen Pajak, Akutansi, dan Tata Boga.
“Masih tinggi antusias masyarakat untuk menjadi guru, jadi salah jika da yang mengatakan guru tidak menjadi jurusan favorit,” jelasnya.