Polisi evakuasi penemuan jenazah pria asal Sumsel di Bukittinggi

id Penemuan mayat bukittinggi,warga Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.,Polresta Bukittinggi ,Bukittinggi,Sumbar

Polisi evakuasi penemuan jenazah pria asal Sumsel di Bukittinggi

PMI dan Polisi mengevakuasi sesosok jenazah yang ditemukan tergeletak di jalan di Kota Bukittinggi. Dari hasil pemeriksaan, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah yang merupakan warga Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Polresta Bukittinggi melakukan evakuasi mayat seorang pria yang ditemukan tergeletak di jalan. Diketahui identitas jenazah merupakan seorang warga asal Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

"Identitasnya diketahui dari alat Handle IPS Unit Identifikasi bernama Dini Napiah (22). Jenazah pertama kali ditemukan warga pada Jum'at (18/4) malam," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombespol Yessi Kurniati, Sabtu.

Penemuan mayat itu berlokasi di jalan raya Aur Kuning, Kelurahan Tarok Dipo kecamatan Guguak Panjang Kota Bukittinggi.

"Berdasarkan keterangan saksi, mayat tersebut ditemukan sekitar jam 21.10 WIB. Saksi atas nama Nurul Hidayati berjalan dari arah pintu keluar Terminal Aur kuning dan melihat sesosok laki-laki yang tidak dikenal tergeletak dipinggir jalan dalam keadaan tertelungkup," kata Kapolresta.

Proses evakuasi dilakukan setelah petugas piket siaga Polsekta Bukittinggi menerima laporan. Tim Inafis dan PMI langsung ke lokasi penemuan mayat.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Korban meninggal dunia diduga karena sakit," kata Kapolresta

Ia mengungkap kepolisan telah memeriksa beberapa saksi dan juga mengecek rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi.

"Di mana di sekitar tempat kejadian (TKP) ditemukan CCTV dan dilakukan pengecekan dan didapati korban sedang berjalan di area trotoar kemudian tiba-tiba jatuh tersungkur," kata Yessi.

Untuk pemeriksaan medis lebih lanjut, kepolisian bersama tim evakuasi membawa jenazah ke bagian forensik RS Achmad Mochtar Bukittinggi (RSAM).