Pemkab Agam wajibkan siswa SMP Shalat Zuhur berjamaah

id Pemkab Agam ,siswa SMP Shalat Zuhur berjamaah,Agam, Sumatera Barat

Pemkab Agam wajibkan siswa SMP Shalat Zuhur berjamaah

Ratusan siswa SMPN 5 Lubuk Basung sedang bersiap melaksanakan Shalat Zuhur berjamaah, Kamis (17/4). Dok ANTARA/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat mewajibkan Shalah Zuhur berjamaah di masjid dan mushalla sekolah dalam mendukung Program Bangkik dari Surau atau bangkit dari mushalla untuk membangkitkan kembali nilai-nilai agama dan budaya Minangkabau.

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam Alfiandri di Lubuk Basung, Kamis, mengatakan aturan tersebut telah diterapkan semenjak awal Ramadhan bagi seluruh siswa di 68 SMP negeri dan swasta.

"Mereka melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan mushalla sekolah. Bahkan memanfaatkan aula bagi mushalla berukuran kecil," katanya saat meninjau program tersebut di SMPN 5 Lubuk Basung, Kamis

Ia mengatakan seluruh siswa juga melaksanakan shalat berjamaah di mesjid dan mushalla sekitar rumah diluar jam sekolah.

Untuk mendukung itu, pihak sekolah diminta bersurat ke orang tua agar mereka memantau pelaksanaan ibadah anaknya.

"Kita telah meminta sekolah menyurati orang tua untuk memantau anak mereka dan sekolah harus membuat buku kontrol pelaksanaan shalat," katanya.

Ia mengatakan ini untuk mendukung Program Bangkik dari Surau atau bangkit dari mushalla dari Bupati Agam.

Bangkit dari Surau bukan sekadar program, tetapi merupakan gerakan moral untuk membangkitkan kembali nilai-nilai agama dan budaya Minangkabau yang berpijak pada falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

“Kami ingin generasi muda Agam tumbuh dengan fondasi akhlak yang kuat. Dengan membiasakan diri ke masjid dan mushala sejak dini, anak-anak kita akan terbentuk menjadi pribadi yang disiplin, beriman, dan bertanggung jawab,” katanya.

Ia menambahkan shalat berjamaah di masjid dan mushalla tidak saja untuk siswa, tetapi seluruh guru.

Dengan cara itu, mereka menjadi teladan di tempat tinggal mereka.

Sementara Kepala SMPN 5 Lubuk Basung Linda Purwanti mengatakan 199 siswa dan majelis guru melaksanakan shalat jamaah di aula.

Sebelum pelaksanaan shalat jamaah di mushalla milik sekolah. Namun dengan mushalla berukuran kecil dan siswa cukup banyak, maka dipindahkan ke aula.

"Dengan bangunan kecil pelaksanaan shalat jamaah dua shift, sehingga kita pindahkan ke aula," katanya.