Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan ada Komite Teknologi dalam struktur organisasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Presiden, sebagaimana dikutip dari siaran TVRI di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa Komite Teknologi perlu ada mengingat Danantara untuk banyak berinvestasi di proyek-proyek hilirisasi dan pengolahan (processing) yang menggunakan teknologi tinggi.
"Harus ada Komite Teknologi. Jadi, semua proyek, karena ini proyeknya banyak processing, saya minta ada tim teknologi yang kuat," kata Presiden.
Prabowo melanjutkan, "Komite Teknologi itu dapat diisi oleh para ahli dari fakultas-fakultas teknik dalam negeri."
"Kita minta dari fakultas-fakultas teknik. Jadi, lulusan macam-macam yang menguasai teknologi supaya menilai teknologi. Kita jangan dibohong-bohongi terus," kata Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden mengungkap optimismenya bahwa Danantara dapat menjadi kekuatan masa depan bangsa yang manfaatnya akan diterima oleh generasi penerus.
"Jadi, (Danantara) harus dijaga. Makanya, kenapa saya antusias dengan penghematan, efisiensi, saya bisa dapat Rp300 triliun kira-kira ya. Rp300 triliun ini akan jadi dana investasi, tidak akan dihabisi. Jadi, tahun depan tetap ada malah ada hasilnya. Jadi, saya merasa ini tabungan untuk anak cucu. (Danantara) ini dasarnya," kata Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menilai Danantara menjadi lembaga yang paling banyak diawasi. Jika ada indikasi penyelewengan atau penyalahgunaan, akan cepat terdeteksi.
"Ada oversight committee (yang diisi) Ketua BPK, Ketua KPK, Ketua OJK, Ketua BPKP, Kapolri, Jaksa Agung, dan PPATK. Ada semua di situ," kata Presiden.
Kepala Badan Pelaksana (CEO) Danantara Rosan Perkasa Roeslani pada bulan lalu (24/3) mengumumkan struktur lengkap Danantara, terdiri atas Dewan Pengawas, Dewan Pengarah, Dewan Penasihat, Komite Pengawasan dan Akuntabilitas, dan Dewan Direksi/Board of Danantara Indonesia.
Walaupun demikian, Rosan menyebut struktur kepengurusan itu masih dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu ke depan.
"Nama-nama ini masih akan terus berkembang. Kami akan terus meng-update nama-nama baru yang menjadi bagian dari Danantara," kata Rosan.
Berikut ini merupakan susunan kepengurusan BPI Danantara:
Dewan Pengawas
Erick Thohir
Muliaman Haddad
Jajaran Kementerian yang ditunjuk oleh Presiden
Dewan Pengarah
Susilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Dewan Penasihat
Ray Dalio
Helman Sitohang
Jeffrey Sachs
Chapman Taylor
Thaksin Shinawatra
Komite Pengawasan dan Akuntabilitas
Ketua PPATK
Ketua KPK
BPKP
BPK
Kapolri
Jaksa Agung
Board of Danantara Indonesia
Chief Executive Officer (CEO): Rosan Perkasa Roeslani;
Chief Investment Officer (CIO): Pandu Sjahrir;
Chief Operational Officer (COO): Dony Oskaria;
Managing Director
Managing Director Legal: Robertus Billitea;
Managing Director Risk and Sustainability: Lieng-Seng Wee;
Managing Director Finance: Arief Budiman;
Managing Director Treasury: Ali Setiawan;
Managing Director Global Relations and Governance: Mohamad Al-Arief;
Managing Director Stakeholders Management: Rohan Hafas;
Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat;
Managing Director Human Resources: Sanjay Bharwani;
Managing Director/ Chief Economist: Reza Yamora Siregar;
Managing Director Head Of Office: Ivy Santoso;
Komite Manajemen Risiko: John Prasetio;
Komite Investasi dan Portofolio: Yup Kim;
Holding Operasional di bawah COO Dony Oskaria
Managing Director: Agus Dwi Handaya;
Managing Director: Febriany Eddy;
Managing Director: Riko Banardi;
Holding Investasi di bawah CIO Pandu Sjahrir
Managing Director Finance: Djamal Attamimi;
Managing Director Legal: Bono Daru Adji;
Managing Director Investment: Stefanus Ade Hadiwidjaja.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden perintahkan ada Komite Teknologi dalam struktur Danantara