Airlangga Hartarto: Industri berorientasi impor tak tertekan pelemahan rupiah

id Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto: Industri berorientasi impor tak tertekan pelemahan rupiah

Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/3/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menepis anggapan bahwa industri dengan kebutuhan impor tinggi di Indonesia sedang tertekan akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Airlangga, seusai menghadiri rapat terbatas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, menyebut perusahaan yang bergantung pada impor bahan baku memiliki strategi tersendiri dalam menghadapi fluktuasi mata uang.

"Enggak, kebutuhan impor yang tinggi tentu mereka kan bisa melihat timing, dan biasanya kontrak, belum tentu support," ujar Airlangga saat menanggapi pertanyaan mengenai dampak pelemahan rupiah terhadap industri.

Ia menjelaskan bahwa banyak perusahaan mengandalkan kontrak jangka panjang dalam pengadaan bahan baku. Dengan demikian, pelemahan rupiah tidak serta-merta langsung berdampak signifikan pada biaya produksi mereka.

"Biasanya kan pengadaan bahan bakunya berbasis kontrak juga," katanya menambahkan.

Airlangga menegaskan bahwa sektor industri memiliki daya tahan (resilience) dalam menghadapi dinamika ekonomi, termasuk pergerakan nilai tukar rupiah. Pemerintah pun terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi agar dunia usaha tetap berjalan dengan baik.

Terkait penyebab melemahnya rupiah, Airlangga menyebut bahwa faktor eksternal masih memainkan peran dalam pergerakan nilai tukar mata uang.

"Ya kan kita sudah melihat, tentu masih ada beberapa faktor sentimental luar," katanya lagi.

Meskipun nilai tukar rupiah sempat mengalami pelemahan yang cukup tajam, Airlangga tetap optimistis terhadap pemulihan pasar keuangan.

Diberitakan sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini menguat sebesar 8 poin atau 0,05 persen.

Pada pembukaan perdagangan Rabu pagi di Jakarta, kurs rupiah naik menjadi Rp16.604 per dolar AS. Sebelumnya rupiah merosot ke level Rp16.612 per dolar AS.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Airlangga: Industri berorientasi impor tak tertekan pelemahan rupiah