Elon Musk: Vandalisme terhadap Tesla sebagai "tindakan terorisme"

id Elon Musk

Elon Musk: Vandalisme terhadap Tesla sebagai "tindakan terorisme"

Arsip Foto - CEO Tesla Inc. sekaligus SpaceX Elon Musk di Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU/pri.

Jakarta (ANTARA) - Miliarder dan pengusaha teknologi asal AS, Elon Musk, menyebut aksi vandalisme terhadap perusahaan mobil listriknya, Tesla, sebagai bentuk "terorisme."

"Tidak diragukan lagi bahwa menembakkan peluru ke toko-toko Tesla dan membakar Supercharger adalah tindakan terorisme," tulis Musk di platform X.

Pada Senin (24/3), media AS melaporkan, mengutip pernyataan kepolisian, bahwa beberapa perangkat pembakar ditemukan di sebuah dealer Tesla di Austin, Texas.

Perangkat tersebut berhasil diamankan oleh polisi tanpa insiden lebih lanjut.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah kendaraan Tesla telah menjadi sasaran serangan di setidaknya 13 negara bagian di seluruh Amerika Serikat, menurut laporan media.

Pekan lalu, Jaksa Agung Pamela Bondi menyebut serangan tersebut sebagai bentuk terorisme domestik. Ia menegaskan bahwa Departemen Kehakiman telah mengajukan tuntutan terhadap beberapa orang yang terlibat, yang berpotensi menghadapi hukuman penjara hingga lima tahun.

Pada Jumat (21/3), Presiden AS Donald Trump mengusulkan untuk mengirim orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan vandalisme terhadap kendaraan dan dealer Tesla itu ke penjara di El Salvador.

Sumber: Sputnik-OANA

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Elon Musk sebut vandalisme terhadap Tesla adalah "aksi terorisme"