Lidi serut dari kelapa sawit di Kampar mendunia

id Lidi serut, pelepah kelapa sawit, ekspor ke mancanegara, petani sawit Kampar

Lidi serut dari kelapa sawit di Kampar mendunia

Sutarji dan istri ketika menyampaikan usahanya terkait lidi serut dari pelepah kelapa sawit yang telah diekspor ke sejumlah negara. ANTARA/Netty Mindrayani

Atas informasi dari Catur Sugeng Susanto (Mantan Bupati Kampar) kemudian ditindaklanjuti oleh ajudannya, Budi tentang prospek usaha sapu lidi. Kemudian ia melakukan survei ke lapangan untuk memastikan di mana daerah yang banyak sapu lidi, maka ditemuinya adalah di daerah Mandau Kecamatan Tapung Hulu.

“Dan ternyata benar usaha sapu lidi ini dapat menghasilkan uang yang menjanjikan keuntungan dan kehidupan lebih layak bagi saya," ujarnya.

Sapu lidi ini dikumpulkannya dari para petani sawit sekaligus membantu usaha mikro kecil dan menengah masyarakat. Per kilogram dibeli seharga Rp4 ribu sampai Rp5 ribu. Kemudian dilansir di gudang untuk proses selanjutnya dijemur hingga kering, lalu dibawa ke Medan.

Dari usaha itu, ia sudah bisa membangun rumah, gudang dan membeli satu unit kendaraan.

Menurut Sutarji atau yang akrab disapa Goji, saat ini sudah lidi serut sudah banyak saingan karena banyak yang menekuni usaha itu.

Ia mengumpulkan helaian lidi dari para petani setiap hari dengan jadwal berotasi, berkeliling setiap tempat dua hari sekali untuk diangkut ke gudang miliknya sebanyak 50 ton sampai 100 ton kemudian diproses dengan cara menjemur hingga kering.

Setelah mencapai 7 ton hingga 10 ton dalam seminggu, sapu lidi itu diantar ke Medan Sumatera Utara diserahkan ke bandar yang ada disana. Lidi-lidi itu kemudian dikirim ke mancanegara seperti Pakistan, India dan Tiongkok juga ke daerah lainnya.