Harimau mangsa ternak warga Agam masuk kandang jebak BKSDA Sumbar

id Harimau mangsa ternak warga Agam,BKSDA Sumbar,harimau sumatera,Agam,Sumbar

Harimau mangsa ternak warga Agam masuk kandang jebak BKSDA Sumbar

Seekor harimau sumatera masuk dalam kandang jebak yang dipasang di titik bangkai anak kerbau. Dok Antara/Yusrizal

Lubukbasung (ANTARA) - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang memangsa ternak warga Taruyan, Nagari (Desa) Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, masuk dalam kandang jebak milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, Rabu (12/3).

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan harimau masuk kandang jebak yang dipasang semenjak Senin (10/3).

"Harimau masuk dalam kandang jebak diperkirakan pada Selasa (11/3) malam," katanya.

Ia mengatakan harimau masuk kandang jebak setelah petugas BKSDA Sumbar bersama Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringin, Wali Jorong Taruyan dan masyarakat sekitar melakukan monitoring tidak jauh dari lokasi pada Senin (11/3) malam.

Saat itu, tambahnya ada bunyi-bunyian di dalam kandang dan bunyi auman satwa itu.

"Mengingat hari masih malam, maka kami hanya memantau dari jarak jauh sampai Rabu (12/3) pag, sehingga paginya kami pastikan dan benar ada harimau dalam kandang," katanya.

Ia menambahkan satwa langka dan dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 sebagaimana telah diubah Undang-Undang 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bakal dievakuasi dan saat ini masih menunggu tim medis

"Satwa tersebut bakal dibawa ke lokasi rehabilitasi untuk observasi," katanya

Ia mengatakan pemasangan kandang jebak tersebut berada di lokasi terakhir bangkai kerbau ditemukan tidak jauh dari kandangnya.

Pemasangan kandang jebak bersama Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Baringi Kecamatan Palembayan, Pemerintah Nagari (Desa) Tigo Balai dan masyarakat.

"Di sekitar kandang jebak kita pasang kamera trap atau jebak untuk memantau keberadaan satwa itu," katanya.

Ia menambahkan kandang jebak yang dipasang untuk mengevakuasi satwa tersebut setelah memangsa kerbau milik warga.

Sstwa itu dievakuasi karena sudah berulang kali muncul di Nagari (Desa) Tigo Balai, Nagari Baringin dan lainnya dengan memangsa ternak warga sekitar.

Setelah itu lokasi konflik harimau dengan manusia berada sekitar pemukiman warga.

Untuk itu, harimau harus dievakuasi untuk menyelamatkan satwa tersebut dan masyarakat sekitar.

"Sebelumnya satwa sudah mendekati kandang jebak dan tidak masuk, sehingga kandang diperbaiki," katanya.