Padang (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Sumatera Barat memberikan edukasi penanganan kebakaran kepada siswa dan tenaga pendidik sebagai bagian dari program "Damkar Goes to School".
"Program ini adalah bagian dari sosialisasi sekaligus edukasi tentang tata cara penanganan kebakaran di masyarakat, terutama kalangan pendidik dan siswa sekolah," kata Kepala Seksi Pencegahan Damkar Kota Padang, Roni Saputra, di Padang, Kamis.
Ia mengatakan itu usai memberikan materi di SMP Negeri 8 Kota Padang.
Menurut dia, edukasi yang diberikan tidak hanya sebatas materi, tapi sekaligus juga contoh atau peragaan dengan mengajak peserta berpraktik langsung dalam menangani kobaran api.
Ia mengatakan korsleting listrik maupun api dari kompor yang lupa dimatikan seringkali menjadi penyebab terjadinya kebakaran.
Karena itu siswa dan guru yang mengikuti pelatihan diminta untuk memperhatikan dua hal itu saat akan keluar dari rumah. "Usai pelatihan, waspada potensi sumber api ini diharapkan bisa menjadi kebiasaan menjelang keluar rumah," katanya.
Sementara itu, bila kebakaran terjadi, ia mengatakan untuk tidak boleh panik. Harus berfikir tenang untuk bisa mencari solusi terbaik.
"Jika apinya kecil, bisa dipadamkan menggunakan handuk basah atau racun api. Kalau api membesar, segera hubungi pemadam kebakaran," katanya.
SementaraKepala Sekolah SMPN 8 Ratna Wati mengatakan edukasi yang diberikan oleh Damkar Padang memberikan pengetahuan baru bagi siswa dan guru dalam menghadapi bencana kebakaran.
"Anak-anak sangat antusias saat praktik memadamkan api. Penanganan awal itu menjadi langkah penentu sehingga dampak dari kebakaran itu dapat diminimalisasi," katanya.
Ia berharap pengetahuan dan pengelaman dalam memadamkan api itu akan bisa pula ditularkan oleh siswa dan guru pada keluarga dan lingkungan tempat tinggal masing-masing.
