Marapi berdentum keras malam hari, getaran hingga ke Bukittinggi

id Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi

Marapi berdentum keras malam hari, getaran hingga ke Bukittinggi

Abu vulkanik yang muncul saat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Gunung ini kembali erupsi pada Selasa (21/1) malam dengan suara getaran yang jelas didengar warga hingga ke Kota Bukittinggi (Antara/Al Fatah)

​​​​​​​Bukittinggi (ANTARA) - Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Selasa (21/1) malam. Letusannya berdentum keras dan dirasakan hingga ke Kota Bukittinggi.

Gunung aktif yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu meletus pada jam 22.47 WIB di saat sebagian besar daerah di sekelilingnya dalam kondisi hujan.

"Suara dentumannya keras disertai getaran mengagetkan kami yang sedang berkumpul di warung kopi. Kami langsung keluar karena mengira ada gempa," kata seorang warga Bukittinggi, Junaidi Petit (39).

Petit bersama warga lainnya tampak bergegas mengamati Gunung Marapi yang biasanya tampak jelas dari Kota Bukittinggi.

"Ketika kami sadar itu bukan gempa, kami berusaha memantau Marapi. Tapi karena hujan dan berawan, tidak terlihat apa-apa," katanya.

Menurutnya, bunyi dentuman terdengar hampir sama dengan saat letusan utama Gunung Marapi di Desember 2023 yang menewaskan puluhan pendaki saat itu.

Getaran lebih terasa di sekitar daerah kaki Gunung Marapi di Kabupaten Agam. Warga setempat mengaku jendela dan pintu rumahnya seakan mau roboh.

"Suaranya sangat keras. Dentumannya menimbulkan getaran. Kaca jendela bergetar seperti mau ambruk," kata Rizal Mangkuto, salah satu warga Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Agam.

Ia mengaku trauma dengan musibah bawaan dari erupsi Gunung Marapi yang terus mengeluarkan suara gemuruh beberapa kali setelah erupsi.

"Semoga tidak terjadi apa-apa. Kondisi kami belum sepenuhnya pulih setelah banjir lahar dingin Marapi di Mei 2024 lalu. Belum lagi trauma dengan kabar puluhan pendaki yang wafat sebelumnya," kata Mangkuto.

Sementara itu, data Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Marapi menyebutkan tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi selama 46 detik.