Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat berupaya meningkatkan keterampilan insan kebencanaan di daerah itu agar bisa memberikan penanganan awal terhadap korban bencana untuk menghindari risiko cedera lebih parah yang dapat mengakibatkan korban jiwa.
"Dalam upaya itu, kita siap bekerjasama dengan semua pihak agar insan kebencanaan di Kota Padang bisa memberikan pertolongan darurat bila terjadi bencana," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar di Padang, Sabtu.
Ia mengatakan salah satu upaya meningkatkan kesigapan dan keterampilan khusus itu melalui pelatihan bekerjasama dengan akademisi dan praktisi.
Pelatihan itu diberikan bekerjasama dengan Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) dan RSUP M. Djamil untuk memberikan Pengenalan dan Pelatihan Penanganan Awal Kasus Bedah Kritis Terhadap Korban Bencana.
Andree menyebut bahwa kegiatan tersebut untuk memastikan bahwa insan kebencanaan di Kota Padang dapat memberikan pertolongan awal yang tepat terhadap korban bencana.
"Minimal jangan menambah beban dokter di UGD karena salah tindakan awal di lokasi. Kawan-kawan sebagai ujung tombak dalam penanganan korban di lapangan harus manfaatkan kesempatan ini dengan maksimal," katanya.
Peserta dalam kegiatan tersebut terdiri dari 50 orang anggota BPBD, 10 orang unsur Satpol PP, dan 10 orang dari Damkar. Sebagai narasumber hadir dokter-dokter terbaik di Sumbar dari berbagai bidang.
Andree mengatakan Padang sebagai daerah yang dikenal memiliki keindahan alam dan kekayaan kuliner juga termasuk daerah bencana. Karenanya, sangat penting untuk dapat hidup berdampingan dengan bencana.
"Dalam penanganan bencana ini kita butuh kolaborasi dan sinergitas, agar pengurangan risiko bencana dapat dilakukan secara optimal. Kami apresiasi Unand dan RSUP M Djamil Padang yang berkolaborasi menggelar pelatihan ini. Kegiatan itu juga untuk mengukur kesiapan SDM kebencanaan kita," katanya.
Dia menambahkan, pelatihan penanggulangan korban bencana ini mempertegas kolaborasi aktif pentahelix yang terbangun antara Pemko Padang dengan para akademisi.
Kepala Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat (UPPM) Unand dr. Rizki Rahmadian menyampaikan terimakasih kepada Pemkot Padang yang telah mendukung kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Unand.
"Kerja sama antara Pemkot dengan Unand dalam penanganan bencana merupakan kerjasama yang sama sangat penting, karena bagaimanapun bencana sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Melalui pelatihan ini kita bisa sharing ilmu, dan belajar melakukan penanganan bencana awal di lokasi bencana, sehingga penanganan di rumah sakit dapat lebih baik," ucapnya.
Direktur Utama RSUP M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas mengapresiasi kolaborasi antara Pemkot Padang dan Unand yang menjadikan ilmu bedah dalam pelatihan penanganan bencana di Kota Padang.
"Spesialis bedah merupakan suatu unggulan dari RSUP Dr M Djamil Padang, karena menjadi salah satu pionir dalam mengembangkan spesialisasi dalam rumah sakit. Dengan pelatihan ini kita bisa menyosialisasikan kepada relawan tentang kasus beda kritis, sehingga ketika bencana para relawan kita sudah siap menangani korban," tuturnya.*