Bank Nagari raih laba semester pertama 2024 sebesar Rp224,82 miliar

id Bank Nagari, BPD Sumbar

Bank Nagari raih laba semester pertama 2024 sebesar Rp224,82 miliar

Direktur Utama Bank Nagari, Gusti Chandra. (ANTARA/HO-Bank Nagari)

Padang (ANTARA) - Bank Nagari meraih laba bersih pada semester pertama yang mencapai Rp224,82 miliar, dampak pertumbuhan bisnis bank cukup positif dari Januari 2024 sampai dengan Juni 2024.

"Meski ditengah-tengah tekanan suku bunga dan tekanan geo politik dan ketatnya uang dipasar serta lainnya, tapi seiring pertumbuhan bisnis bank makin positif sehingga bisa meraih laba sebesar itu," kata Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra di Padang, Jumat.

Hal ini juga disampaikannya saat ekspose kinerja periode Januari-Juni 2024, sekaligus silaturrahim dan memperkenalkan jajaran direksi baru Bank Nagari di bawah kepemimpinannya kepada awak media.

Turut hadir Direktur Keuangan Roni Edrian, Direktur Operasional Zilfa Efrizon dan Direktur Kepatuhan Sukardi, serta jajaran Komisaris dan unsur pimpinan cabang dan devisi.

Gusti menjelaskan, perolehan laba bersih itu tentu tidak terlepas factor pergerakan dari sisi pertubuhan dan kinerja asset sejak Januari hingga Juni 2024.

Dimana PT Bank Nagari mencatat kinerja aset sebesar Rp32,37 triliun, tumbuh Rp459,57 miliar atau 1,44 persen dari Desember 2023.

Jadi, apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada Juni 2023 lalu, total aset Bank Nagari bertumbuh Rp1,07 triliun atau setara 3,42 persen.

Kemudian dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga, Bank mampu mencapai posisi Rp26,68 Triliun, tumbuh Rp732,93 miliar atau 2,82% dari Desember 2023.

Jika dibandingkan dengan periode Juni 2023, total Dana Pihak Ketiga bertumbuh Rp820,94 miliar atau 3,17 persen.

Sedangkan melihat dari pergerakan total kredit/pembiayaan terus mengalami peningkatan sejak awal tahun hingga mencapai Rp24,90 triliun. Artinya tumbuh Rp863,6 1l miliar atau 3,59% dari Desember 2023.

Jika dibandingkan dengan Juni 2023, total kredit/pembiayaan tersebut bertumbuh Rpl,57 triliun otau 6,73%.

Ia berharap dengan pergerakan bisnis bisa terus membaik sehingga target laba ditetapkan tumbuh berkisar 9 hingga 10 persen dapat dicapai pada akhir tahun.***