Moskow, (Antara/Xinhua-OANA) - Rusia, Ahad (22/9), menuduh Amerika Serikat mengancam akan menggagalkan upaya Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengenai Suriah, jika Moskow mencabut dukunganya bagi resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengizinkan penggunaan kekuatan. "Itu benar-benar penyimpangan dari apa yang telah kami sepakati dengan (Menteri Luar Negeri AS) John Kerry --memperoleh keputusan OPCW dulu lalu mensahkan resolusi Dewan Keaman PBB yang mendukung keputusan ini tapi tidak dilandasi atas Pasal VII," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Channel One. Menteri itu mengatakan Damaskus secara resmi telah bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia dan siap mematuhi peraturan segera tanpa menunggu satu bulan sampai negara tersebut menjadi anggota penuh. Pemerintah Suriah, kata Lavrov, telah mengkonfirmasi mereka siap mengungkapkan data penuh mengenai ukuran, keberadaan, jenis dan informasi senjata kimia mereka. "Saya kira akan tak bertanggung-jawab dan tak kompeten untuk mengabaikan peluang untuk bekerja secara profesional," kata Lavrov sebagaimana dikutip Interfax, demikian laporan laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin. Lavrov menyatakan Barat mengingini resolusi Dewan Keamanan bukan hanya untuk mendukung keputusan OPCW, tapi juga berisi ketentuan mengenai mempertahankan hak asasi manusia dan Mahkamah Pengadilan Internasional. "Mereka memandang kesepakatan AS-Rusia sebagai peluang bagi diri mereka untuk ... berkeras mengenai resolusi penggunaan kekuatan yang ditujukan kepada rejim dan membela oposisi," katanya. Diplomat tersebut memuji pernyataan dari Kepala Pemeriksa Senjata PBB Ake Sellstrom bahwa para ahli akan kembali ke Suriah dalam waktu dekat guna menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia pada 21 Agustus di luar Damaskus, Ibu Kota Suriah. Lavrov juga mendesak para pemeriksa PBB agar juga menyelidikan peristiwa pada 22 Agustus, 24 Agustus, dan 25 Agustus, ketika pasukan pemerintah diserang dengan senjata kimia. Lavrov juga menuntut oposisi Suriah agar menyerahkan senjata kimia mereka, yang disita selama konflik berkepanjangan di negara Arab itu. "Meskipun para pemeriksa OPCW sedang bersiap mengambil-alih instalasi penyimpanan senjata kimia ke dalam pengawasan mereka, pihak yang mendanai dan menaja kaum ekstrem mesti menemukan cara untuk menuntut penyerahan (senjata) apa saja yang telah mereka rebut dan harus dimusnahkan sejalan dengan Konvensi Senjata Kimia," kata Lavrov. (*/sun)
Berita Terkait
Lebanon tuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata
Jumat, 29 November 2024 9:52 Wib
Menlu Blinken tuduh China coba pengaruhi pemilu AS mendatang
Sabtu, 27 April 2024 20:12 Wib
Mantan juara tinju kelas berat Mike Tyson tuduh platform streaming Hulu "curi" kisah hidupnya
Selasa, 9 Agustus 2022 11:40 Wib
Taiwan tuduh China di balik polemik daftar kewarganegaraan penonton Piala Dunia 2022 Qatar
Selasa, 21 Juni 2022 6:15 Wib
Perjanjian kapal selam dibatalkan sepihak, Macron tuduh PM Australia berbohong
Senin, 1 November 2021 10:22 Wib
Rusia tuduh AS terlibat persaingan tidak sehat di media sosial
Minggu, 14 Maret 2021 11:09 Wib
Koeman tuduh PSG tak sopan karena bahas Messi jelang laga kedua tim
Kamis, 4 Februari 2021 11:55 Wib
Tuduh menjadi boneka China, AS tidak akan bayar utang ke WHO
Kamis, 3 September 2020 10:47 Wib